Mode ECON disediakan untuk menghemat daya, tetapi performanya terlalu lemot untuk jalanan besar. Pada mode ini, motor terasa lambat bahkan untuk mencapai kecepatan 30 km/jam, sehingga lebih cocok digunakan di area komplek atau pemukiman.
Saat daya baterai turun di bawah 40 persen, performa motor menurun secara bertahap, baik dari segi kecepatan maupun respons. Menariknya, motor listrik Honda ICON e: tidak memiliki fitur turtle mode ketika baterai mencapai 10 persen, berbeda dengan EM1 e: yang membatasi kecepatan drastis.
Dengan daya tersisa 10 persen, motor masih bisa berjalan di kecepatan normal meski akselerasi melemah. Hal ini membuatnya tetap aman digunakan tanpa rasa cemas kehilangan kecepatan secara mendadak di tengah jalan.
BACA JUGA:Motor Listrik ECGO 5, Solusi Mobilitas Kekinian Tanpa Ribet yang Dibanderol dengan Harga Rp 7 Jutaan
BACA JUGA:Motor Listrik Oyika 2025, Harga Terjangkau & Fitur Canggih yang Bikin Penasaran!
Efisiensi Baterai dan Biaya Pengisian
Dalam uji penggunaan harian, jarak tempuh sekitar 15 km bisa menghabiskan daya sekitar 37 persen dari total kapasitas baterai. Artinya, untuk perjalanan pulang pergi kantor sejauh 30 km, baterai bisa terkuras hingga 74 persen.
Untuk pengisian dari nol hingga penuh, motor ini memerlukan waktu sekitar 7 jam 20 menit menggunakan charger standar. Namun dalam skenario normal di mana baterai tidak dibiarkan benar-benar habis, pengecasan dari 25 persen ke 75 persen hanya membutuhkan waktu 3 jam 30 menit.
Baterai Honda ICON e: memiliki kapasitas 48V 30,6 Ah atau setara 1,8 kWh, cukup hemat dalam konsumsi listrik. Jika rumah menggunakan daya listrik 1300 watt, maka biaya pengecasan hingga penuh hanya sekitar Rp3.300 saja.
Dengan biaya tersebut, penggunaan motor listrik Honda ICON e: untuk harian sangat efisien, apalagi jika dibandingkan dengan motor bensin yang perlu beli BBM secara rutin. Hemat biaya, hemat emisi, dan tanpa suara bising membuatnya cocok untuk gaya hidup urban yang tenang dan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Review Polytron Evo 2025, Motor Listrik Lokal yang Bikin Heboh!
BACA JUGA:Review Motor Zero SR/F 2025, Motor Listrik yang Siap Mengubah Lanskap Otomotif Indonesia!
Kebutuhan dan Pertimbangan Jarak Tempuh
Namun, tantangan terbesar motor listrik Honda ICON e: ada pada keterbatasan jarak tempuh. Jika perjalanan harian Anda di bawah 20 km, maka motor ini sangat cocok digunakan tanpa perlu pengecasan di kantor.
Sebaliknya, jika jarak tempuh Anda mencapai 30 km atau lebih, membawa charger ke kantor menjadi keharusan agar motor tetap bisa digunakan pulang. Hingga kini, infrastruktur pengecasan publik di Indonesia memang belum sepenuhnya mendukung penggunaan motor listrik secara fleksibel.
Dari segi harga, motor listrik Honda ICON e: dijual dengan banderol Rp28 juta, memang bukan yang paling murah. Namun dengan nama besar Honda dan kualitas rakitan yang kokoh, motor ini punya nilai lebih dibandingkan brand baru yang mulai menjamur.
Motor listrik Honda ICON e: merupakan opsi menarik bagi pengguna yang peduli lingkungan, ingin motor ringan, dan tak memerlukan performa ekstrem. Cocok dipakai untuk pemakaian dalam kota, ke kampus, kantor, atau aktivitas harian yang ringan dan terukur.