BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Persoalan sanitasi di jalan kabupaten ruas Kota Sumpiuh belum tuntas. Mencuat kembali keluhan dari warga terkait bau tidak sedap di drainase.
Bau tidak sedap dipicu oleh limbah aktivitas pedagang kaki lima. Diantaranya menumpuk banyak lemak daging, minyak dan air sabun di drainase.
Hujan deras mengguyur dalam beberapa hari terakhir. Akan tetapi, drainase yang seharusnya dapat menampung debit air hujan kurang berfungsi maksimal disebabkan mampet.
"Aduan dari warga hanya komplain bau karena air tidak bisa mengalir," terang Kepala Unit Pengelola Kebersihan dan Pertamanan (UPKP) Wilayah Sumpiuh Titien Isnaeni, Jum'at (16/5).
BACA JUGA:Banjir Menerjang Bandar Lampung: Drainase Tersumbat, Harapan Warga Terbenam
Sehubungan dengan hal tersebut, UPKP gerak cepat melanjutkan kolaborasi dengan Unit Pengelola Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh untuk melakukan pembongkaran penutup permanen drainase.
Pembongkaran penutup permanen drainase di titik tersebut sekaligus melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda sebelumnya. Sebab, sejak bulan ramadhan lalu, terdapat agenda lain yang lebih mendesak untuk penanganan.
"Sedimen yang menyebabkan mampet sampai tiga tosa. Satu tosa berisi dua kubik," rinci Titien.
Jalan kabupaten ruas Kota Sumpiuh merupakan jalan protokol yang dilengkapi drainase. Mulai sore hari, banyak pedagang kaki lima gelar lapak di trotoar dan masih ada yang membuang limbah ke saluran air. (fij)