Makanya, vendor HP kayak Samsung, Apple, atau Google rutin banget ngeluarin patch keamanan buat nutup celah-celah baru ini.
Bulan April 2025 ini aja, Android baru aja nambal 62 kerentanan keamanan lewat update rutin, termasuk dua zero-day exploit yang katanya udah dimanfaatkan hacker buat nyolong data pengguna.
Bayangin kalau kamu nggak update, betapa rentannya data pribadi di HP kamu, dari password, rekening bank, sampai foto-foto penting.
Selain keamanan, update software juga punya fungsi lain yang sering dilupakan: meningkatkan performa HP.
BACA JUGA:Dari Layar Error hingga Baterai Boros: Cara Mengatasi Masalah Google Pixel
Banyak bug kecil yang nggak kelihatan, kayak aplikasi crash mendadak atau baterai cepat panas, itu sebenarnya bisa diperbaiki lewat update.
Kadang-kadang, update bahkan bawa optimasi khusus buat chipset tertentu, supaya daya tahan baterai lebih panjang atau supaya multitasking jadi lebih lancar.
Sayangnya, memang nggak semua HP dapet perlakuan yang adil soal update. HP kelas flagship biasanya dapat support lebih lama dibanding HP entry-level.
Itulah kenapa penting juga buat milih HP dari brand yang komitmen ngasih update jangka panjang.
BACA JUGA:11 Trik Ampuh Ini Baterai Awet Saat Mudik
BACA JUGA:Hp Samsung M34 5G, Dilengkapi Baterai Badak Dengan Kapasitas 6.000 mAh
Google Pixel, Samsung Galaxy S series, atau iPhone, misalnya, rata-rata kasih dukungan update minimal 3–5 tahun.
Ini bukan cuma soal fitur baru, tapi tentang menjaga HP tetap aman dan usable dalam jangka panjang.
Sekilas, fast charging dan update software kayak dua hal yang nggak berhubungan. Tapi kalau dipikir, keduanya punya tujuan sama: memperpanjang umur HP dan menjaga pengalaman maksimal pengguna.
Fast charging memudahkan kita ngecas cepat tanpa harus nunggu berjam-jam, tapi dengan syarat kita tetap sadar soal cara penggunaannya yang aman.