Selain itu, beberapa perusahaan mungkin menggunakan dana mengendap ini untuk memperoleh keuntungan melalui investasi jangka pendek atau instrumen keuangan lainnya.
Meski tampaknya tidak berdampak langsung bagi pengguna, hal ini menjadi sumber keuntungan tambahan bagi perusahaan penyedia dompet digital.
BACA JUGA:UMKM Produsen Wewangian Binaan BRI Siap Harumkan Indonesia di Kancah Dunia
BACA JUGA:Dompet Digital OVO Ramadhan, Cashback Melimpah, Belanja Makin Hemat!
Bagaimana Menggunakan Saldo Receh Digital?
Meskipun saldo receh tampaknya sulit dimanfaatkan, ada beberapa cara cerdas untuk menggunakannya agar tidak terbuang sia-sia:
- Gunakan untuk Pembelian Digital – Beberapa dompet digital memungkinkan pembelian pulsa, paket data, atau pembayaran tagihan dengan nominal kecil. Ini bisa menjadi solusi untuk menghabiskan saldo receh Anda.
- Manfaatkan Cashback dan Promo – Jika saldo tidak mencukupi untuk transaksi, manfaatkan promo cashback atau diskon untuk menutupi kekurangannya.
- Transfer ke Teman atau Akun Lain – Beberapa dompet digital memungkinkan pengiriman saldo ke pengguna lain, sehingga Anda bisa menggabungkan saldo receh dengan teman atau keluarga.
- Bayar dengan QRIS – Banyak merchant yang menerima pembayaran QRIS tanpa batas minimal transaksi. Anda bisa mencoba membayar sesuatu menggunakan saldo kecil yang tersisa.
- Gunakan untuk Donasi – Beberapa aplikasi dompet digital menyediakan fitur donasi ke berbagai yayasan sosial dengan nominal kecil. Ini bisa menjadi cara baik untuk memanfaatkan saldo receh sambil berbagi kebaikan.
- Langganan Layanan Digital – Saldo kecil bisa digunakan untuk membayar layanan digital seperti langganan aplikasi streaming, e-book, atau game online dengan biaya harian.
BACA JUGA:Stop Pakai PIN! Dompet Digital Biometrik Jamin Keamanan Maksimal
BACA JUGA:Cold Wallet, Dompet Digital Kripto yang Bikin Asetmu Anti-Hack!
Apakah Ada Regulasi yang Mengatur Uang Receh Digital?
Di beberapa negara, ada regulasi khusus mengenai dana yang mengendap di dompet digital. Di Indonesia, Bank Indonesia memiliki aturan mengenai penyelenggara jasa sistem pembayaran, termasuk kewajiban transparansi saldo pengguna.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Namun, belum ada aturan spesifik mengenai pengelolaan saldo receh yang tidak terpakai. Jika jumlah saldo receh yang mengendap semakin besar, mungkin di masa depan akan ada regulasi untuk memastikan uang tersebut tetap bisa diakses atau dikembalikan kepada pengguna.
Jika saldo receh yang tertahan terus bertambah dan tidak ada solusi yang jelas, bukan tidak mungkin pemerintah akan mempertimbangkan aturan khusus.
Mungkin dalam beberapa tahun ke depan, regulasi baru bisa mengharuskan perusahaan untuk menawarkan cara bagi pengguna agar saldo kecil mereka tetap bermanfaat.
BACA JUGA:UMKM Produsen Wewangian Binaan BRI Siap Harumkan Indonesia di Kancah Dunia
BACA JUGA:Wondrful Ramadan 2025, BNI Pererat Silaturahmi dan Tebar Kebahagiaan di Bulan Suci
Saldo receh digital mungkin terlihat tidak berarti, tetapi jika dikumpulkan dalam skala besar, jumlahnya bisa sangat signifikan.
Bagi pengguna, penting untuk memahami cara memanfaatkan saldo receh agar tidak terbuang sia-sia. Sementara itu, bagi penyedia layanan dompet digital, saldo ini bisa menjadi sumber keuntungan tersembunyi.
Ke depannya, mungkin akan ada solusi yang lebih adil agar saldo kecil tetap bisa digunakan dengan optimal. Jadi, coba periksa dompet digital Anda sekarang, siapa tahu ada saldo receh yang masih bisa dimanfaatkan.