Cegah Kembalinya Wabah PMK, Distapang Kebumen Imbau Vaksinasi Ternak

Rabu 08-01-2025,16:25 WIB
Reporter : Imam Wahyudi
Editor : Puput Nursetyo

KEBUMEN, RADARBANYUMAS.CO.ID -Dinas Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen mengimbau para peternak sapi untuk melakukan vaksinasi ternak. Hal ini dilakukan guna mencegah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Pasalnya jika tidak dilakukan pencegahan, bukan tidak mungkin wabah tersebut akan kembali terjadi seperti pada tahun 2022 silam.

Kepala Distapang Kebumen Teguh Yuliono ST MSi melalui Kabid PKH Retno Handarwati SPt M menyampaikan  Virus PMK diketahui masuk Kebumen pada April 2022 silam. Kasus ini pertama kali ditemukan di Kecamatan Ambal.

"Dulu cukup banyak. Kemudian dilakukan pengobatan dan pencegahan dengan vaksinasi. Hingga kasus berhenti di akhir Des 2022," tuturnya, Rabu (8/1).

Setelah itu, lanjutnya, awal tahun 2023 merebak penyakit lato-lato alias LSD. Seiring dengan merebaknya kasus LSD maka kasus PMK yang mulai berhenti.  

BACA JUGA:Awal 2025, 14 Kasus DBD Ditemukan di Kebumen, Dinkes Lakukan Upaya Pencegahan

BACA JUGA:Pelajar Asal Wonosobo Hilang Terseret Ombak Pantai Ambal Kebumen

"Padahal kami, tetap ada program vaksinasi terus supaya ternak kita kebal semua. Namun sepertinya banyak yang menolak vaksin. padahal saat itu gratis," paparnya.

Menurutnya, Vaksinasi harus dilakukan setidaknya pada 80 persen dari jumlah ternak yang ada.

"Untuk mencegah PMK tidak meluas di Kebumen, yang dilakukan adalah pemantauan lalu lintas hewan di pasar hewan. Petugas dan para dokter hewan memeriksa sapi yang datang. Jika ada yang bergejala PMK ditolak dan tidak boleh masuk," paparnya.

Sosialisasi juga dilakukan kepada pedagang sapi untuk tidak membawa ternak yang sakit ke pasar. Ternak yang sakit harus disembuhkan dulu.

BACA JUGA:Pemkab Kebumen Bakal Cabut Hak Pakai Kapal Mendoan

BACA JUGA:Diduga Keracunan Tembakau Gorila, 2 Orang di Kebumen Jalani Perawatan

Pencegahan paling efektif yakni vaksin. Tetapi saat ini tidak ada bantuan vaksin baik dari pemerintah pusat maupun provinsi. Makanya dari itu disosialisasikan agar para peternak maupun pedagang melalukan vaksin mandiri.

"Ini bisa dilakukan dengan membeli vaksin sendiri terus minta tolong petugas untuk melakukan penyuntikan  atau bisa juga menghubungi puskeswan atau dokter hewan terdekat untuk melak vaksin kemudian membayar," ucapnya. (mam)

Kategori :