LSD dan PMK di Purbalingga Semakin Minim Hanya Gejala Ringan

LSD dan PMK di Purbalingga Semakin Minim Hanya Gejala Ringan

Suntik : Petugas Dinpertan saat melakukan penanganan pada sapi yang diduga terserang panyakit.-Dinpertan Purbalingga untuk Radarmas -

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi/kerbau dan penyakit mulut dan kuku (PMK) masih ada di peternak Kabupaten Purbalingga. Namun semakin hari hanya tersisa beberapa ekor.

"Terakhir baru-baru ini kami menangani 4 ekor sapi. Itupun milik satu peternak. LSD dan PMK ini gejalanya juga semakin ringan," jelas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Revon Haprindiat melalui Kabid Perlindungan Tanaman, drh Edy Setianya, Senin 20 Mei 2024.

Lebih lanjut dijelaskan, LSD atau cacar pada sapi/kerbau merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang utamanya menyerang hewan sapi. "Masih ada beberapa tapi gejalanya ringan, tingkat penyembuhanpun juga lebih tinggi," tambahnya.

Pihaknya juga menerima bantuan untuk veteriner dari provinsi. Yaitu vaksin serta penanganan lainnya. "Laporan kami terima biasanya dari temen-teman Puskeswan mengobati gejala PMK," ujarnya.

BACA JUGA:Dinhub Purbalingga Maksimalkan Patroli, Pencurian Material LPJU Nihil

BACA JUGA:Geger Makam Digali Orang Tak Dikenal di Desa Binangun

Peternak juga sudah semakin memahami jika ternaknya terserang penyakit tersebut. Ada juga peternak yang berprofesi menjadi penjual. 

"Peternak yang dobel dengan penjual, berpotensi ada sapi yang keluar masuk dan beresiko sebagai sumber penularan penyakit," tegasnya.

Kedepan, agar penyebaran LSD dan PMK paska idul kurban bisa diantisipasi. Karena potensi paska idul kurban bisa lebih tinggi. Dibutuhkan langkah yang tepat dengan penanganan yang tepat. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: