PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sepanjang tahun 2024 kemarin, load factor Trans Banyumas koridor 1 dan 2 mengalami peningkatan sebanyak 10 persen, sedangkan untuk koridor 3A dan 3B mengalami penurunan. Tahun ini, jika koridor 3A dan 3B tidak mengalami perbaikan dari sisi load factor berpotensi bakal di rerouting.
"Jika tidak ada perbaikkan maka pemda akan memindahkan ke rute baru. Bisa jadi ke Kebondalem, Bulu Pitu lanjut ke Kota Lama Banyumas," kata Direktur Utama PT. Banyumas Raya Transportasi Ipoeng Martha Marsikun.
Soal rencana layanan sampai ke Kota Lama Banyumas, menurutnya punya potensi yang besar dari segi load factor.
"Salah satunya karena penumpangnya banyak (di Kota Lama Banyumas)," jelasnya.
BACA JUGA:ODGJ Menetap di Halte, Kenyaman Penumpang Trans Banyumas Terganggu
BACA JUGA:160 Karyawan Trans Banyumas Lolos Evaluasi Kinerja, Kontrak Dilanjutkan
Ia menuturkan, tahun lalu untuk koridor 3A dan 3B mengalami penurunan load factor dari 50 persen menjadi 40 persen. Sedangkan koridor 1 dan 2 mengalami peningkatan sebanyak 10 persen, dari load factor 50 persen ke 60 persen.
"Evaluasi tahun 2024 ada penurunan karena cuti bersama dan libur banyak," ujarnya.
Faktor lainnya, ia sebut ada kendala paska lebaran yang macet menjadikan pihaknya tidak bisa melayani sesuai dengan ritase.
"Koridor satu ada kendala lebaran macet," ucapnya.
BACA JUGA:Cegah Kejahatan, Trans Banyumas dilengkapi IoT
BACA JUGA:5 Motor Matic Murah yang Lincah Banget, Bisa Nyalip Trans Banyumas dengan Gampang
Lanjut, untuk koridor 3A dan 3B ia sebut perlu ada dukungan penuh dari pemerintah daerah agar ikut mendorong masyarakat terutama di daerah perkotaan untuk mulai naik transportasi umum.
"Keuntungan naik Trans Banyumas. Hemat, dengan tarif 3.900 free integrasi selama 90 menit itu jika menggunkan e toll dan kartu. Kalau pakai qris, nanti bayar lagi. Orang tua juga tidak was was, jika naik kendaraan sendiri berisiko," pungkasnya. (res)