BACA JUGA:10 Rekomendasi Mobil Matic Murah yang Cocok untuk Pemula
Salah satu keluhan utama pengguna mobil CVT adalah respon akselerasinya yang terasa lamban, terutama saat menginjak pedal gas secara tiba-tiba.
Sistem CVT membutuhkan waktu lebih lama untuk menyesuaikan rasio transmisi dibandingkan dengan transmisi otomatis berbasis gigi.
Fenomena ini sering disebut sebagai rubber band effect, di mana suara mesin terdengar menggerung lebih keras sebelum mobil benar-benar melaju.
Bagi pengemudi yang menyukai sensasi akselerasi instan, transmisi CVT mungkin terasa kurang memuaskan.
BACA JUGA:7 Cara Mengendarai Mobil Matic di Jalan Menurun yang Ekstrem
BACA JUGA:5 Mobil Matic Pilihan Para Gen Z
3. Biaya Perawatan yang Lebih Mahal
Meskipun mobil CVT diklaim lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar, perawatannya cenderung lebih mahal dibandingkan dengan mobil bertransmisi manual atau otomatis konvensional.
Sistem CVT menggunakan belt berbahan khusus yang dapat aus seiring waktu, terutama jika sering digunakan secara tidak sesuai dengan spesifikasi.
Selain itu, oli CVT juga berbeda dengan oli transmisi otomatis biasa. Oli CVT memiliki formula khusus yang harus diganti secara berkala, dan harganya cenderung lebih mahal.
BACA JUGA:6 Perbedaan Transmisi Mobil Matic Eropa dengan Jepang
BACA JUGA:7 Dampak Buruk Sering Menginjak Pedal Gas Mobil Matic CVT dengan Kasar
Jika komponen CVT mengalami kerusakan, biaya perbaikannya pun cukup tinggi karena teknologi ini masih tergolong rumit.
4. Daya Tahan yang Lebih Rendah
Salah satu kekurangan utama mobil dengan transmisi CVT adalah daya tahannya yang lebih rendah dibandingkan dengan transmisi manual atau otomatis konvensional.
Sistem belt pada CVT rentan mengalami keausan jika mobil sering digunakan dalam kondisi ekstrem, seperti jalan menanjak atau membawa beban berat secara terus-menerus.
BACA JUGA:Simak! Jadwal Ganti Oli Transmisi Mobil Matic yang Tepat