Sarwo, Owner PT Indocipta Sukses Makmur
Hidup berawal dari mimpi. Mimpi diraih melalui kerja keras. Itulah moto seorang Sarwo. Pengusaha warga Desa Karangkedawung Sokaraja ini dulunya hanyalah seorang sopir truk yang menggantungkan hidupnya dari satu unit truk tahun 1978 yang dibelinya dengan harga hanya Rp 3 juta.
Tetapi kini dengan kerja kerasnya, dirinya sudah bisa memiliki 7 unit truk, menjadi developer hingga berbisnis rental alat berat. Sosoknya pun sangat low profile dan apa adanya ketika Radarmas menyambanginya di kantornya di Jl Menteri Soepeno, Sokaraja.
"Awal saya mengenal truk di tahun 1990. Saat itu saya lihat prospek bisnis truk masih bagus karena memang truk masih jarang. Saya pun membeli satu unit truk bak bekas tahun 1978 seharga Rp 3 juta untuk mengangkut material batu, pasir dan merang. Saya sopir sendiri selama 3 tahun,"ujarnya mengenang.
Dari hasil menabung selama 3 tahun itulah, dia bisa membeli lagi 1 truk pada 1993, membeli 2 truk lagi di tahun 1998 dan akhirnya hingga tahun 2000 saya bisa membeli 3 truk lagi. "Jadi selama kurang lebih 10 tahun saya berbisnis truk, dari awalnya hanya 1 truk bisa bertambah 6 truk menjadi 7 truk," ujarnya.
Setelah 20 tahun berkecimpung di bisnis truk, Sarwo merasa bahwa persaingan di bisnis ini sudah sangat jenuh. Dan akhirnya pada 2010 dirinya memutuskan untuk terjun juga sebagai pemborong perumahan. Truk yang dimilikinya saat itu lebih digunakannya untuk menunjang pekerjaannya di proyek.
"Beberapa proyek hasil borongan saya seperti Perumahan Puri Intan Pabuaran, Perumahan Firdaus Estate Sokaraja, Karen Indah II Sokaraja, Puri Langen Estate dan Puri Bobotsari," ungkap dia.
Dan akhirnya pada 2011, Sarwo memberanikan diri untuk membeli tanah seluas 3 hektare untuk membangun perumahan Graha Permata Residence Sokaraja.
"Lama jadi pemborong, kenapa tidak saya coba menjadi ownernya. Dengan modal Rp 6 miliar, saya beli tanah seluas 3 ha di depan Depo Pelta tersebut. Meskipun belinya harus nyicil, alhamdulillah 7 bulan bisa lunas juga," ucapnya sedikit tertawa.
140 rumah berbagai tipe berhasil dibangunnya bersama pihak pemborong. Sebagai owner pun dia berhasil memperoleh kepercayaan konsumen yang datang kepadanya untuk membeli rumah. "
Yang terpenting kepercayaan. Berikan servis terbaik kepada seluruh konsumen. Layani mereka dengan sepenuh hati dan mudah-mudahan bisnis kita selalu lancar. Sekarang dari 140 rumah hanya tersisa 6 unit lagi dan target saya tahun ini semuanya bisa habis terjual," jelasnya.
Tak berhenti sampai disitu, di 2014 dirinya kembali mengembangkan perumahan Graha Permata Selabaya di Kalimanah Purbalingga. Tidak main-main, kali ini 172 rumah akan dibangunnya. "Untuk yang ini memang baru 20 % dan akan terus berjalan. Saya juga harus bolak-balik Sokaraja-Purbalingga untuk turun langsung sebagai mandor mengawasi pekerjaan pemborong di lapangan. Terkadang orang yang melihat penampilan saya tidak percaya bahwa saya ownernya. Dukanya disitu. Tetapi tidak masalah, selama rumah yang saya bangun dapat terjual disitulah ada rasa senang dan bahagia untuk mengobati semua duka," tuturnya.
Saat ini dengan jumlah karyawan sebanyak 12 orang di kantornya dan 80 pekerja lapangan yang dihandelnya, Sarwo juga mencoba peruntungannya di bisnis rental alat berat. Dengan 2 unit ekscavator yang dimilikinya, dirinya melayani penyewaan untuk harian, mingguan dan bulanan.
"Ya begitulah kira-kira gambaran perjalanan hidup saya. Motivasi terbesar hanya untuk membahagiakan keluarga agar mereka dapat hidup lebih baik daripada saya dulu. Harapan saya apa yang saya bagikan ini dapat menjadi inspirasi untuk seluruh pembaca Radarmas. Bisnis saya ini semua dari nol. Ini sesuai dengan impian saya. Intinya untuk menggapai mimpi harus melalui kerja keras. Tanpa itu semua itu mustahil mimpimu dapat tercapai," ingat dia. (Yudha Iman Permadi)