PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID – Kekeringan di Kabupaten Banyumas diperkirakan akan terus berlangsung hingga November.
BPBD Banyumas terus berupaya menyalurkan bantuan air bersih bagi desa terdampak. Selain itu, bantuan toren penampungan air juga turut disalurkan.
Toren ini bersifat peminjaman sementara. Nantinya apabila musim kemarau telah usai akan dikembalikan kembali ke BPBD Banyumas.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Penata Penanggulangan Bencana BPBD Banyumas, Panggah Bagaskara, BPBD sudah menyalurkan total 21 unit toren.
BACA JUGA:Desa Terdampak Kekeringan di Wilayah Timur Banyumas Tak Hanya Andalkan BPBD
Toren didistribusikan ke 17 desa di Kabupaten Banyumas yang terdampak kekeringan.
"Ada 13 unit toren ukuran 5300 liter, 7 unit toren ukuran 2000 liter dan 1 unit ukuran 750 liter sudah terdistribusikan," kata Panggah.
Toren merupakan peralatan pendukung. Toren ini dipergunakan yang utama sebagai penampung sumber mata air jika warga memiliki sumber mata air.
Nantinya air akan disedot menggunakan pompa ke toren untuk disebar luaskan. Kedua sebagai penampung dropping air.
BACA JUGA:1.837 Jiwa di Dua Desa di Kabupaten Banyumas Terdampak Kekeringan
BACA JUGA:Lima Desa di Empat Kecamatan di Kabupaten Banyumas Kekeringan
Menurut Panggah, salah satu kendala saat dropping air yakni warga masih menggunakan ember satu-satu. Sehingga memakan waktu yang cukup lama dalam pendistribusian air.
Namun, ada juga beberapa desa yang memiliki inisiatif membuat penampungan air dengan terpal. Sehingga lebih efektif.
Sebelum penyaluran toren dilakukan survei terlebih dahulu, terhadap tempat atau lokasi yang jumlah jiwanya banyak dan masih menggunakan ember atau jirigen saat dropping air.