CILACAP, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kabupaten Cilacap menduduki peringkat ke dua se Jawa Tengah dengan pengangguran tertinggi usai Kabupaten Tegal. Hal ini menjadi perhatian semua pihak untuk melakukan penanganannya.
Ketua DPRD Sementara Kabupaten Cilacap, Taufik Nurhidayat mengatakan, di Kabupaten Cilacap angka kemisikinan ekstrem masih lebih besar dari pada angka Jateng yakni 1,25 persen.
"Tingkat pengangguran terbuka di Cilacap pada 2023 pun masih 8,74 persen, lebih tinggi dari angka Jawa Tengah yang sebesar 5,13 persen. Ini menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan," ujarnya.
Tidak hanya itu, angka kemiskinan ekstrem di Cilacap ini masih sebesar 1,25 persen, lebih besar dari angka Jawa Tengah yaitu 1,11 persen.
BACA JUGA:KPU Cilacap Laksanakan Pengambilan Nomor Urut 4 Paslon Untuk Pilkada, Ini Nomor Urutnya
BACA JUGA:Stunting di Kabupaten Cilacap Mengalami Kenaikan
"Hal ini perlu diselesaikan secara bersama-sama, dengan kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap, maupun melalui beberapa pendukung seperti badan Legislatif DPRD Cilacap dan juga dinas maupun OPD," kata Taufik.
Disisi lain, ia meminta agar masyarakat di Kabupaten Cilacap dapat berpartisipasi dalam pemilihan kepada daerah agar melahirkan sosok pemimpin yang dapat membawa Cilacap semakin sejahtera.
"Melalui Pilkada ini kami harap dapat melahirkan pemimpin yang bagus, sehingga dapat membawa Cilacap semakin sejahtera dan bercahaya," kata Taufik.
Sementara itu Pj Sekda Cilacap, Jarot Prasojo mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi di Cilacap masih rendah, termasuk permasalahan stunting yang masih tinggi.
"Saya melihat pertumbuhan ekonomi di Cilacap masih rendah. Tingginya bahan pokok dasar ini menjadi salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi di Cilacap yang masih rendah," katanya.
Pihaknya bersama jajaran OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap berkomitmen untuk memperbaikinya, termasuk memperbaiki pendapatan daerah Kabupaten Cilacap. (ray)