PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto sempat dihebohkan dengan Kasus kekerasan seksual dan dugaan perdagangan orang yang menimpa mahasiswinya.
Setelah menerima laporan dan melakukan penyelidikan, Polresta Banyumas berhasil mengungkap kasus tersebut dengan mengamankan seorang pelaku.
Pelaku, seorang pria berinisial ND alias OV (44), menggunakan modus penipuan dengan mengiming-imingi korban akan dijadikan bintang iklan. Tersangka merupakan residivis kasus penipuan dan penggelapan yang pernah ditangani di Batam dan Yogyakarta.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andriansyah Rithas Hasibuan, menjelaskan kronologi kejadian tersebut, berdasar pengakuan pelaku.
BACA JUGA:Daffa Kurniansyah: Perjalanan Sejarah, Beasiswa, dan Semangat Tak Terbatas dari Masjid ke Kampus
"Pada tanggal 26 Agustus tahun ini (2024), pelaku mendatangi kampus dan mengaku sebagai orang dari rumah produksi. Ia kemudian bertukar kontak dengan korban, seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed," ungkapnya pada wartawan, Sabtu (21/9/2024).
Pada hari berikutnya, korban diminta datang ke sebuah hotel di Purwokerto untuk menjalani wawancara. Namun, di lokasi tersebut, pelaku memaksa korban untuk berhubungan badan.
"Pelaku mengatakan, jika ingin menjadi talent iklan, korban harus melakukan hubungan seksual. Awalnya korban menolak, tetapi pelaku mengancam akan melaporkan korban ke rektor agar tidak diluluskan," jelas Andriansyah.
Andriansyah melanjutkan, bahwa tindakan yang dilakukan OV murni hanya untuk memenuhi nafsu bejatnya saja.
BACA JUGA:Deretan Motor Matic Premium: Ada yang Harganya Setara dengan Mobil!
"Sejauh ini, tidak ada indikasi perdagangan orang dalam kasus ini. Perbuatannya murni untuk memuaskan hasrat seksualnya," tambahnya.
Sementara, terkait dugaan keterlibatan seorang mahasiswa Unsoed berinisial MRA asal Purbalingga dalam kasus ini masih didalami. MRA diduga terlibat dengan berperan meyakinkan calon korban. Namun hingga kini statusnya masih sebagai saksi.
"Peran MRA hanya terkait bujuk rayu. Sampai saat ini, dia tidak terlibat langsung dalam kasus ini," ujar Andriansyah.
Menurut Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsoed, Tri Wuryaningsih, kasus tersebut tidak hanya menimpa satu korban saja. Ia mengungkapkan bahwa ada empat mahasiswi lain yang sudah melaporkan kepihaknya namun mengalami intimidasi.
BACA JUGA:Dalam Satu Malam 13 Kambing Milik Warga Desa Baseh Hilang