Olahan Kroto Sebagai Makanan Pengganti untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik dan Status Gizi Balita

Jumat 30-08-2024,12:28 WIB
Reporter : Mahasiswa Prodi Keperawatan Po
Editor : Laily Media Yuliana

Penulis: Mardiyono, Dina Indrati Dyah Sulistyowati, Ahmad Riyadi,  May Lorena, Petrus Nugroho
Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang

SALAH satu program  SDGs atau tujuan  pembangunan berkelanjutan yang menjadi bahan sorotan tertinggi adalah setor kesehatan yaitu sebaran balita kurang gizi di Indoesia, proporsi balita pendek, status gizi anak, tingkat kematian ibu, pola konsumsi pangan pokok dan sebagainya. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang.

Masa balita adalah merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang.

Salah satu budaya masyarakat Banyumas yang telah diterapkan untuk peningkatan gizi balita yaitu dengan memberikan olahan kroto kepada balita. Hasil pemeriksaan laboratorium ternyata dalam 100gr kroto terdapat 23.48% kadar air, 2.71% abu, 24.71% protein, 39.22% lemak, 40 mg kalsium dan 9.97% karbohidrat. Bahan kroto mudah didapat di wilayah Banyumas.

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang bersama dosen dan mahasiswa menyelenggarakan pengabdian masyarakat, yang bertujuan untuk mejelaskan pada masyarakat terutama ibu yang memiliki balita untuk mengetahui efektifitas untuk mengaplikasikan hasil riset melalui pelatihan tentang Olahan Telur Semut Rangrang Atau Kroto Sebagai Makanan Pengganti Untuk Meningkatkan Perkembangan Motorik  Dan Status Gizi Balita.

Pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan tentang manfaat asupan tambahan dengan kroto dan  mendemostrasikan bagaimana cara mengolah kroto yang menarik untuk anak salah satunya yaitu olahan naget dengan bahan kroto.

Hasil pengabdian menunjukkan adanya perubahan tingkat pengetahuan dan perkembangan status gizi anak setelah diberikan pelatihan dan pendampingan selama 1 bulan. Pemberian olahan telur semut rangrang dapat sebagai standar operasional dalam membantu sebagai nilai gizi tambahan untuk membantu meningkatkan motorik dan status gizi pada balita.

Hasil beberapa studi menyatakan dengan mengonsumsi telur semut rangrang secara teratur dapat memberikan manfaat yang signifikan terhadap status gizi anak. Demikian juga studi yang dilakukan oleh Purwaningsih et al. (2021) menunjukkan bahwa anak-anak yang mengonsumsi telur semut rangrang secara teratur memiliki peningkatan kadar protein serum yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengonsumsinya. Hal ini menunjukkan bahwa telur semut rangrang dapat berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan protein anak, yang sangat penting untuk mencegah malnutrisi.

Selain itu, asam lemak omega-3 yang terkandung dalam telur semut rangrang juga telah terbukti memiliki manfaat dalam meningkatkan fungsi kognitif anak. Studi lain oleh Widodo & Purnamasari (2022) menemukan bahwa anak-anak yang mengonsumsi telur semut rangrang mengalami peningkatan dalam kemampuan kognitif dan konsentrasi. Ini menunjukkan bahwa telur semut rangrang tidak hanya mendukung kesehatan fisik tetapi juga perkembangan mental anak. (*)

Kategori :