BANJARNEGARA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Telaga Merdada di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, kini menghadapi ancaman serius.
Tanaman enceng gondok telah menyelimuti hampir seluruh permukaan telaga yang luasnya mencapai 25 hektare, membuat warga setempat khawatir akan dampaknya terhadap sumber air dan sektor pariwisata di kawasan tersebut.
Terletak di dataran tinggi Dieng pada ketinggian 2045 meter di atas permukaan laut, Telaga Merdada dikenal sebagai telaga terluas di wilayah ini.
Dengan latar belakang perbukitan yang indah seperti Bukit Pangonan dan Bukit Semurup, telaga ini biasanya menjadi daya tarik bagi wisatawan dan juga berperan penting dalam irigasi pertanian lokal. Namun, kehadiran enceng gondok telah merusak pemandangan alam tersebut dan mengurangi fungsi telaga sebagai sumber air.
BACA JUGA:Fenomena Embun Beku Terjadi di Dieng, Puncak Embun Es Diperkirakan pada Agustus-September
BACA JUGA:KPU Banjarnegara Tetapkan DPS Pilkada Sebanyak 796.814 Pemilih
Subur, seorang warga Desa Karangtengah, menjelaskan bahwa kondisi ini sudah berlangsung selama beberapa bulan.
"Seluruh permukaan telaga kini tertutup enceng gondok, yang menyebabkan pendangkalan dan mengganggu pasokan air bagi petani sekitar," katanya, Selasa (13/8/2024).
Ia juga menambahkan, telaga yang dulunya ramai dikunjungi wisatawan kini tampak sepi karena tertutup tanaman tersebut.
Upaya pembersihan yang dilakukan oleh warga bersama relawan setiap hari Kamis, menurut Subur, belum mampu menangani masalah ini secara efektif.
"Kami butuh alat berat untuk membersihkan enceng gondok ini, karena pembersihan manual tidak cukup untuk luas telaga sebesar ini," ungkapnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Tursiman mengakui, pembersihan secara manual sudah dilakukan, namun belum memberikan hasil yang signifikan.
"Kami sedang mempersiapkan rencana untuk penanganan yang lebih efektif dan permanen, agar telaga ini bisa kembali berfungsi normal," jelasnya.
Warga berharap agar pemerintah segera mengambil tindakan yang lebih serius sebelum situasi semakin memburuk. Mereka khawatir jika dibiarkan, Telaga Merdada akan kehilangan fungsi vitalnya sebagai sumber air bagi pertanian dan objek wisata, yang dapat berdampak negatif pada perekonomian lokal. (jud)