RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Baterai merupakan komponen utama dalam kendaraan motor listrik yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik untuk bisa menggerakkan motor listrik.
Meskipun baterai seperti lithium-ion yang umum digunakan memiliki banyak keunggulan, mereka juga cenderung mudah panas.
Dan berikut ini merupakan 6 alasan utama mengapa baterai kendaraan motor listrik mudah menjadi panas:
BACA JUGA:Harga Hanya Rp 11 Jutaan, Motor Listrik Selis Eagle Prix Tawarkan Spek Mewah dan Desain Imut!
BACA JUGA:Tangguh! Motor Listrik Kuangyu K3 Bisa Angkut Beban hingga 250KG, ini Spesifikasi Lengkapnya
1. Proses Pengisian dan Pengosongan yang Intensif
Selama proses pengisian (charging) dan pengosongan (discharging), baterai mengalami reaksi kimia yang intensif.
Saat kendaraan dalam penggunaan berat atau saat pengisian cepat (fast charging), arus listrik yang tinggi mengalir melalui baterai.
Proses ini menyebabkan peningkatan suhu internal karena resistansi internal baterai yang mengubah sebagian energi listrik menjadi panas. Semakin cepat laju pengisian atau pengosongan, semakin banyak panas yang dihasilkan.
BACA JUGA:5 Tips Rahasia Perawatan Motor Listrik dengan Tepat, Cegah Keausan dengan Melumasi Bagian ini!
BACA JUGA:Rem Jadi Mesin Pengisi Daya? Sensasi Baru Motor Listrik Niu Gova 3 Spek Hades! Simak Ulasannya
2. Resistansi Internal Baterai
Setiap baterai memiliki resistansi internal yang menghambat aliran listrik. Resistansi ini menyebabkan energi listrik diubah menjadi panas selama operasi normal.
Faktor ini menjadi lebih signifikan saat baterai berada di bawah beban berat atau saat arus yang mengalir sangat tinggi. Resistansi internal juga bisa meningkat seiring dengan usia baterai, membuatnya lebih rentan terhadap panas berlebih.