BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Penyuluh Pertanian Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Banyumas, memperkenalkan metode pengendalian organisme pengganggu tanaman yang lebih efektif, ke kelompok wanita tani Desa Karangrau, Kecamatan Banyumas.
Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Banyumas, Sugiyanto menuturkan, mulanya kelompok wanita tani mengaplikasikan pestisida nabati untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman.
"Pestisida nabati harus rutin penyemprotan ke tanaman," jelas Sugiyanto, Rabu (24/4).
Penyemprotan pestisida nabati secara berkala dinilai menjadi kurang efektif. Sebab, membutuhkan konsistensi waktu.
BACA JUGA:Antisipasi Gagal Tanam, BPP Sarankan Pilih Varietas Padi Tahan Genangan
BACA JUGA:BPP Banyumas Petakan Potensi Kemukus
Oleh karena itu, Penyuluh Pertanian BPP Kecamatan Banyumas wilayah binaan Desa Karangrau memberikan contoh alternatif untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman berupa lem perangkap.
"Tidak perlu semprot lagi, tinggal memasang perangkap lem," sambung Sugiyanto di lokasi.
Kelompok wanita tani yang sebelumnya tersita waktu untuk melakukan penyemprotan pestisida nabati secara rutin ke tanaman. Sekarang dapat mengerjakan hal lain di kebun.
Di saat bersamaan, hama berupa kutu atau serangga pengganggu tanaman satu per satu terperangkap. Disebut Sugiyanto, tingkat efektivitas perangkap terbilang tinggi.
BACA JUGA:Budidaya Kelompok Wanita Tani Desa Karangrau Terancam Hama Ulat
BACA JUGA:Terkendala Pengolahan Lahan, Kelompok Wanita Tani Desa Karangrau Butuh Cultivator
"Kutu menyerang daun pada tanaman mengakibatkan keriting," jelas Sugiyanto.
Ketika daun pada tanaman keriting. Maka dapat berimbas pada produktivitas panen. Sebab, tanaman bisa sampai tidak berbuah.
Perangkap lem untuk pengendalian organisme pengganggu tanaman dapat diaplikasikan ke berbagai jenis tanaman termasuk bawang merah.