RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Di Indonesia, perayaan Lebaran tak lengkap tanpa kehadiran ketupat di atas meja makan.
Ketupat, dengan kehadirannya yang khas dan kental dengan unsur tradisional, bukan hanya sekadar hidangan lezat, tetapi juga memuat banyak makna dan nilai-nilai budaya yang dalam.
Dan inilah makna dari tradisi Lebaran ketupat yang telah menjadi bagian tak pernah terlewatkan pada saat hari raya telah tiba:
BACA JUGA:4 Tips Memberikan THR Lebaran Kepada Keponakan
BACA JUGA:Mengenal Berbagai Tradisi Lebaran Idul Fitri yang Ada di Indonesia
1. Simbol Kebersamaan dan Persatuan
Ketupat, dengan bentuknya yang sederhana namun simetris pun mencerminkan kesatuan dan juga keselarasan.
Proses pembuatannya yang memerlukan kerjasama antara anggota keluarga atau komunitas menjadi lambang dari kebersamaan dan persatuan.
Di tengah kesibukan menjelang Lebaran, momen memasak ketupat bersama menjadi kesempatan berharga untuk mempererat ikatan antaranggota keluarga dan tetangga.
BACA JUGA:Menyemarakkan Suasana Lebaran dengan Tradisi Kue Kering
BACA JUGA:Kerahkan Seluruh Personil Jadi Langkah Strategis Pam Lebaran 2024
2. Makna Keharmonisan dan Keseimbangan
Bentuk ketupat yang merupakan segi empat ini pun memuat makna keseimbangan dan juga keharmonisan.
Dalam tradisi kebudayaan Jawa, misalnya, ketupat juga sering diasosiasikan dengan filosofi Tri Hita Karana yang mengajarkan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.
Konsep ini tercermin dalam ketupat yang terbuat dari bahan alami, yaitu lontong atau nasi yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa, yang menunjukkan keterhubungan manusia dengan alam.