BACA JUGA:Pukul Menyapu, Tradisi Lebaran Ekstrem di Maluku yang Sarat Makna
BACA JUGA:Jelang Lebaran, Dua WBP Lapas Permisan Dapat Program Pembebasan Bersyarat
3. Lambang Kebajikan dan Kesejahteraan
Di tengah kelangkaan pangan pada masa lalu, ketupat menjadi simbol keberlimpahan dan kesejahteraan.
Tradisi membuat ketupat pada saat Lebaran mengingatkan kita akan rasa syukur atas rezeki yang diberikan Tuhan dan semangat berbagi dengan sesama.
Ketupat yang kini mudah didapat dan disajikan pada saat Lebaran tetap mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur dan berbagi dengan mereka yang kurang beruntung.
BACA JUGA:Anti Mainstream, Ide Isi Toples Lebaran Berupa Olahan Belimbing Wuluh
BACA JUGA:Libur Lebaran, Dindukcapil Kabupaten Purbalingga Tetap Buka Pelayanan Adminduk
4. Menghormati Warisan Budaya
Menghidangkan ketupat saat Lebaran juga merupakan cara untuk menghormati dan mempertahankan warisan budaya nenek moyang kita.
Sebagai bagian dari tradisi leluhur, ketupat membawa kita pada nostalgia masa lalu serta menandai kelangsungan budaya Indonesia dari generasi ke generasi.
Dengan mempertahankan tradisi Lebaran ketupat, kita turut menjaga kekayaan budaya bangsa yang patut dilestarikan.
BACA JUGA:Jelang Lebaran Tim UPTD Metrologi Cek Makanan Dalam Kemasan di Toko Moderen
BACA JUGA:Jelang Lebaran Harga Beras di Purbalingga Mulai Turun
5. Memupuk Rasa Kebersyukuran dan Kedamaian
Di balik kelezatan dan keindahan tampilan ketupat, terdapat pesan yang lebih dalam, yaitu rasa syukur dan kedamaian.