Banner v.2
Banner v.1

Tiga Kecamatan Masuk Zona Rawan Tinggi, BPBD Peringatkan Ancaman Banjir Bandang di Banyumas

Tiga Kecamatan Masuk Zona Rawan Tinggi, BPBD Peringatkan Ancaman Banjir Bandang di Banyumas

Banjir yang melanda rumah warga di Desa Kalibagor RT08/01 pada November lalu.-BPBD UNTUK RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas mempertegas imbauan kewaspadaan kepada masyarakat setelah BMKG memetakan sejumlah wilayah di daerah itu masuk kategori potensi banjir pada Desember 2025.

Kepala BPBD Banyumas, Dwi Irawan Sukma, menegaskan selain banjir genangan, beberapa wilayah juga berpotensi mengalami banjir bandang apabila hujan deras turun dalam durasi panjang.

“Ini bukan sekadar hujan biasa. Jika intensitas tinggi terjadi lebih dari dua jam, debit air dari hulu bisa meningkat cepat dan memicu banjir bandang, terutama di daerah lereng dan sepanjang aliran sungai. Masyarakat harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan,” tegas Dwi, Kamis (11/12).

Zona potensi tinggi meliputi Kecamatan Baturraden, Cilongok, dan Kedungbanteng yang dinilai memiliki kerentanan lebih besar terhadap luncuran air dari wilayah perbukitan.

BACA JUGA:UMP Terjunkan Tim Psikososial Pulihkan Trauma Korban Banjir Sumatera Utara

Sementara potensi banjir kategori menengah mencakup Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Gumelar, Jatilawang, Kalibagor, Kebasen, Kembaran, Kemranjen, Lumbir, Patikraja, Purwojati, Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Purwokerto Utara, Purwokerto Selatan, Rawalo, Sokaraja, Somagede, Sumpiuh, Tambak, dan Wangon.

Dwi menegaskan BPBD telah mengintensifkan langkah mitigasi sebelum puncak musim hujan tiba. Serangkaian kegiatan digelar, mulai dari apel gabungan kesiapsiagaan bencana, sosialisasi pengurangan risiko bencana, hingga mitigasi langsung di titik rawan berdasarkan peta kerawanan dan aduan masyarakat.

BPBD juga mengikuti latihan gabungan bersama TNI, Polri, dan relawan untuk memastikan kecepatan respons ketika banjir maupun banjir bandang benar-benar terjadi.

Upaya edukasi publik turut ditingkatkan melalui media sosial, terutama terkait prakiraan cuaca dan peringatan potensi bencana. Selain itu, BPBD telah mengeluarkan surat edaran kesiapsiagaan kepada seluruh kecamatan serta menggandeng pemerintah kecamatan dan desa untuk memberikan pelatihan maupun sosialisasi penanganan bencana kepada warga.

BACA JUGA:Akses Layanan BRI Tetap Terjaga di Daerah Terisolir Bencana Banjir Bandang melalui Satelit

“Kami mengajak masyarakat terus memantau informasi resmi, memeriksa jalur evakuasi, dan menyiapkan kebutuhan dasar jika keadaan darurat muncul sewaktu-waktu,” ujar Dwi.

Ia memastikan BPBD Banyumas menyiagakan call center 24 jam untuk menerima laporan masyarakat maupun penanganan cepat saat terjadi situasi darurat. (zet)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: