1.115 Siswa Bersaing di OMI Kabupaten Purbalingga 2025
Peserta OMI Sains tingkat Kabupaten Purbalingga tengah fokus mengerjakan soal di ruang CBT MAN Purbalingga, Selasa (9/9).-Alwi Safrudin/Radarmas-
PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID – Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Kabupaten Purbalingga resmi diundur ke tanggal 9-11 September 2025. Perubahan jadwal ini dilakukan karena situasi sebelumnya dinilai kurang kondusif. Meski begitu, antusiasme peserta tetap tinggi. Total ada 1.115 siswa yang mengikuti kompetisi ini.
Staf Seksi Pendidikan Madrasah Kankemenag Purbalingga, Sofiana Safira Tofa menjelaskan, OMI merupakan ajang kompetisi di bidang sains dan riset yang tahun ini menggantikan Kompetisi Sains Madrasah (KSM).
"OMI bukan hanya untuk madrasah, tetapi juga bisa diikuti sekolah nonmadrasah," jelasnya.
Peserta OMI Purbalingga terdiri dari 806 siswa MI, 226 siswa MTs, dan 83 siswa MA. Pelaksanaan dibagi dalam tiga hari, yakni 9 September untuk tingkat MA, 10 September untuk MI, dan 11 September untuk MTs. Titik lokasi ujian tersebar di 17 lokasi untuk MI, 4 lokasi untuk MTs, dan 1 lokasi untuk MA.
BACA JUGA:Kepala Dindikbud: Bantuan Laptop Berbasis Chromebook di Purbalingga Masih Digunakan Siswa
Bidang lomba yang dipertandingkan beragam. Untuk MI/SD sederajat ada Matematika Terintegrasi dan IPAS Terintegrasi. Tingkat MTs/SMP sederajat melombakan Matematika Terintegrasi, IPA Terintegrasi, dan IPS Terintegrasi. Sedangkan MA/SMA sederajat mencakup Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, dan Geografi, semuanya terintegrasi.
Ketua Panitia OMI MAN Purbalingga, Aisyah Fitri Astuti menambahkan, MAN Purbalingga ditunjuk sebagai titik lokasi utama untuk pelaksanaan tingkat MA. Tahun ini ada 9 madrasah ditambah 1 sekolah nonmadrasah yang ikut serta.
"MAN Purbalingga sendiri mengikuti enam mata pelajaran dengan total 17 peserta. Satu mapel maksimal tiga peserta," terangnya.
Tahun lalu, MAN Purbalingga berhasil mendominasi kejuaraan dengan meraih juara di 5 dari 6 mata pelajaran yang diikuti. Tahun ini, pihak madrasah menargetkan setidaknya dua peserta bisa lolos ke tingkat provinsi.
BACA JUGA:Meski Siswa Sedikit, 28 SMP Negeri di Purbalingga Tak Akan Diregruping
Aisyah juga menyebut, pelaksanaan OMI tahun ini berbeda dari KSM. Jika biasanya juknis sudah turun pada Mei, tahun ini baru keluar Agustus.
"Persiapan otomatis lebih singkat, sehingga jadi tantangan tersendiri,” katanya.
Pelaksanaan OMI dilakukan serentak berbasis komputer dengan 25 soal pilihan ganda yang disiapkan oleh Komite Ahli OMI Nasional. Penilaian dilakukan terpusat di tingkat nasional, sementara hasil seleksi diumumkan melalui laman resmi https://omi.kemenag.go.id. (alw)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

