Aliansi Masyarakat Peduli Persibas Desak Ketua dan Manejemen Persibas Mundur, Askab Siap Jadi Moderator
Aliansi Masyarakat Peduli Persibas melakukan aksi demo di depan kantor KONI Banyumas, Senin (21/7). Mereka menuntut ketua umum dan manajemen Persibas saat ini untuk mundur.-ALWI SAFRUDIN/RADARMAS-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sejumlah suporter yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Persibas melakukan aksi demo, di depan kantor KONI Banyumas, Senin (21/7). Mereka mendesak ketua umum dan manajemen Persibas saat ini mundur.
Salah satu suporter, Priyo, menyampaikan keinginan suporter yakni ketua umum dan manajemen persibas saat ini mundur. Kedua kepastian Persibas mengikuti liga dengan persiapan yang matang.
"Intinya kami tidak menginginkan ketua umum saat ini menjabat kembali," tegasnya.
Aksi demo ini juga bertepatan dengan dilaksanakannya Kongres Biasa Askab PSSI Banyumas di kantor KONI Banyumas.
BACA JUGA:Ketum Persibas Tanggapi Aksi Demo Suporter
"Hari ini kongres biasa Askab PSSI Banyumas, disana yang hadir merupakan voter atau pemilik klub yang memiliki suara menentukan ketua askab dan ketua umum persibas," terang Priyo.
Menurutnya, suporter dan voter sependapat tidak menginginkan ketua umum yang lama untuk menjabat. Hal ini karena dua musim kemarin yang menorehkan catatan buruk.
"Musim kemarin tidak ikut liga sama sekali. Ini merupakan hal terburuk Persibas. Alasannya tidak ada biaya," ujarnya.
Suporter menilai hal itu tidak masuk akal. Padahal mempunyai cukup waktu, yakni satu tahun untuk persiapan. Kebijakan donasi juga tidak masuk akal, tidak ada manajemen keuangan.
BACA JUGA:Tak Ada Anggaran, Persibas Batal ikut Liga 4
"Voter hari ini akan melakukan mosi tidak percaya. Perwakilan suporter turut mengawal kongres biasa. Meskipun tidak memiliki hak memberi suara," lanjutnya.
Meski dalam kongres biasa belum bisa memilih ketua yang baru, akan tetapi usaha yang dilakukan bisa dengan memberikan mosi tidak percaya.
Adapun Plt Askab PSSI Banyumas, Heri Fitriansyah, mengatakan, dalam kongres biasa mengagendakan penyusunan program kerja, menetapkan voter yang terverifikasi, dan menetapkan tanggal kongres luar biasa.
Heri menyebut Persibas tidak berhubungan langsung dengan Askab. Persibas memilik independensi. Namun Askab akan jadi mediator antara masyarakat dengan Persibas.
BACA JUGA:Persibas Junior Siap Berlaga di Liga Soeratin Jawa Tengah 2024
"Kami akan berkomunikasi dengan ketua umum persibas, agar bisa mengambil sikap atas tuntutan suporter," kata Heri.
Jika ketua umum tidak mau mundur, dan meminta porses lain. Ia menyarankan pemilihan ketua baru. Jika tidak berkenan maka harus ada target yang dipenuhi.
Heri meminta keinginan suporter disampaikan secara tertulis kepada Asprov PSSI Jateng, kemudian di tanda tangani atas kesepakatan bersama.
"Saya menerima berkas atau dokumen dari voter untuk evaluasi Persibas dan ketua diganti," ucapnya, saat menemui suporter.
BACA JUGA:Persibas Banyumas Bertekad Ikuti Liga 3 Meski Terbatas Anggaran, Buka Seleksi Tim Yunior dan Senior
Aksi demo berjalan kondusif. Aparat keamanan dari unsur TNI/Polri dan Satpol PP turut bersiaga mengawal jalannya aksi.
"Dari perwakilan peserta diterima pihak KONI dan orasi juga menginstruksikan untuk tertib," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Banyumas, AKP I Putu Asti Hermawan.
Menanggapi adanya tuntutan suporter, Ketua Umum Persibas, Sutarno mengucapkan terimakasih kepada suporter. Akan tetapi, ia memohon untuk tidak berlebihan. Hal ini karena membangun sepakbola tidak mudah. Kendala utama yang dialami Persibas ialah tidak adanya anggaran dari APBD.
"Bagi saya wajar suporter demo, sebagai bentuk kecintaan terhadap Persibas. Saya justru berterimakasih kepada semua pihak atas kepedulian nya," tutur Sutarno, Selasa (22/7).
BACA JUGA:Persibas Didiskualifikasi dari Liga 3, Perolehan Poin Persibangga Berkurang, Tetap Lolos Juara Grup
Sutarno menerangkan pada kongres klub Persibas Juli 2023 silam, dalam forum ia menawarkan menjadi ketua. Saat itu, tidak ada yang mau menjadi ketua. Padahal kompetisi sudah dekat.
"Karena tidak ada yang mau, saat itu aklamasi mengangkat saya menjadi ketua Persibas. Mungkin apesnya saya, saat saya menjabat tidak ada anggaran yang diberikan. Tapi saat itu masih bisa ikut Liga 3 walaupun tidak berprestasi. Sehingga memicu kemarahan suporter," jelasnya.
Pada tahun 2024 Persibas lagi-lagi tidak mendapat APBD, dikarenakan kebutuhan pemkab untuk tahun politik. Liga 4 juga mundur hingga Januari 2025. Akhirnya pengurus memutuskan tidak mengikuti liga 4.
"Saya memohon pengertian dan meminta maaf kepada semua pihak karena belum bisa membuat Persibas berprestasi, hal ini karena sulitnya anggaran," pungkas Sutarno. (alw)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


