Sugeng Suparwoto Gandeng Akademisi Bahas Pentingnya Pancasila sebagai Kekuatan Pemersatu Bangsa
Anggota MPR RI periode 2024-2029 dari Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyelenggarakan sosialisasi bertajuk Pancasila dan Kebangsaan di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, Kamis (4/9). -TIM SUGENG SUPARWOTO UNTUK RADARMAS-
BANYUMAS, RADARBANYUMAS.CO.ID - Anggota MPR RI periode 2024-2029 dari Partai Nasdem Sugeng Suparwoto menyelenggarakan sosialisasi bertajuk Pancasila dan Kebangsaan di Kecamatan Sumbang Kabupaten Banyumas, Kamis (4/9). Upaya nyata untuk membumikan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari, tutur yang benar, sikap yang adil, dan tindakan yang membawa kemaslahatan bagi sesama.
Kegiatan sosialisasi menggandeng kalangan akademisi sekaligus pengamat politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq. Dalam kesempatan tersebut ditekankan bahwa pancasila tidak cukup hanya diucapkan. Tetapi harus diwujudkan dalam amal nyata.
"Indonesia adalah negeri yang plural, negeri dengan banyak bangsa. Sehingga membutuhkan integrating force yang dapat mengintegrasikan kemajemukan dan keanekaragaman untuk menghadapi permasalahan kebangsaan," papar Legislator Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII meliputi Banyumas dan Cilacap itu.
Integrating force meliputi Pancasila adalah philosophische grondslag-dasar filosofis bangsa-yang bersama UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi kekuatan pemersatu dalam kebhinekaan. Di sanalah letak nilai luhurnya, yakni Pancasila menuntun dalam membangun kehidupan berbangsa yang berkeadaban, berkeadilan, dan berperikemanusiaan.
Selain itu, meneguhkan tekad bahwa Indonesia tidak hanya berdiri karena sejarah. Tetapi terus tumbuh karena cita-cita luhur yang menyatukan kita sebagai satu bangsa.
"Nasionalisme kita bukanlah nasionalisme sempit. Bukan timbul dari kesombongan bangsa. Ia adalah nasionalisme yang lebar, timbul dari pengetahuan atas sususan dunia dan riwayat," imbuh Sugeng Suparwoto.
Nasionalisme Indonesia adalah memberikan tempat cinta pada lain-lain bangsa, sebagai lebar dan luasnya udara, yang memberi tempat segenap sesuatu yang perlu untuk hidupnya. Bukan jingo-nationalisme atau chauvinisme.
Oleh karena itu, bukan hanya harua mendirikan negara Indonesia merdeka. Juga, menuju kepada kekeluargaan bangsa-bangsa. (fij/adv)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

