Tips Beli HP Bekas yang Aman dan Anti Zonk, Jangan Sampai Tertipu!
gambar hp bekas--
RADARBANYUMAS.CO.ID - Mencari HP bekas dengan harga bersahabat memang menggoda, apalagi kalau spesifikasinya jauh lebih tinggi dari HP baru di kisaran harga yang sama.
Banyak orang memilih HP second karena bisa mendapatkan performa lebih tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Selain soal harga, kadang kita juga punya kebutuhan spesifik seperti RAM lebih besar, penyimpanan yang lega, atau sekadar ingin menjajal jaringan 5G tanpa harus beli flagship baru. HP bekas bisa jadi solusi cerdas, tapi tetap harus waspada biar enggak salah langkah.
Sayangnya, nggak semua pengalaman beli HP bekas itu menyenangkan—banyak juga yang akhirnya nyesel karena dapat barang cacat atau ternyata bekas servis besar.
BACA JUGA:AI Bantu Perkuat Keamanan MFA, Jadi Andalan Baru Hadapi Serangan Siber 2025
BACA JUGA:Kelebihan dan Kekurangan AI di Era Digital Sekarang
leh karena itu, penting banget untuk tahu tips-tips aman saat beli HP second supaya nggak jadi korban zonk.
Nah, di bawah ini sudah dirangkum berbagai cara aman membeli HP bekas, mulai dari perencanaan, pengecekan fisik, hingga tes performa, biar kamu bisa dapetin HP bekas yang masih cakep dan layak pakai.
1. Tentukan Budget dan Kebutuhan
Langkah awal yang wajib kamu lakukan adalah menetapkan budget sesuai kebutuhan. Misalnya kamu suka foto-foto, pilih HP dengan kamera bagus meski sedikit lebih mahal.
BACA JUGA:Harga Handphone Samsung Galaxy A55 April 2025 Turun Drastis, Ini Alasan Kamu Harus Beli!
BACA JUGA:GILA! HP 5G Resmi Ini Cuma 1 Jutaan, Speknya Kalahkan HP 3 Jutaan! - Itel P55 5G 2025
Tapi kalau kamu cuma butuh buat chatting dan browsing, mending cari yang baterainya awet dan RAM-nya cukup.
2. Minta Bukti Pembelian dan Kelengkapan
Sebelum deal, tanyakan apakah HP tersebut masih punya nota pembelian, kardus, dan kelengkapan lainnya. Bukti pembelian bisa jadi penanda kalau HP itu bukan barang curian.
Kalau beli dari marketplace, minta screenshot riwayat transaksinya. Kardus dan kartu garansi juga penting buat memastikan keaslian dan usia pemakaian HP tersebut.
3. Cek Nomor IMEI
Jangan lupakan langkah ini karena IMEI adalah identitas utama HP kamu. HP dengan IMEI tidak terdaftar bisa diblokir dan tidak bisa dipakai di jaringan Indonesia.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Lupa Kata Sandi HP dengan Mudah dan Aman
BACA JUGA:Cari HP Awet dan Kencang, Vivo Y29 Punya Snapdragon 685 & Fast Charging 44W
Cocokkan IMEI di menu pengaturan atau dial *#06# dengan yang tertera di kardus. Kemudian cek juga IMEI tersebut di situs resmi imei.kemenperin.go.id untuk memastikan terdaftar.
4. Periksa Kondisi Fisik dengan Teliti
Kalau HP bekasnya mulus tanpa banyak bekas jatuh atau goresan, itu pertanda pemilik sebelumnya merawatnya dengan baik. Tapi kamu tetap harus jeli, karena kerusakan bisa tersembunyi di balik casing yang tampak kinclong.
5. Gunakan Kode Rahasia untuk Tes Sensor
Untuk Android, cukup tekan #0# dan kamu bisa akses menu tes internal HP tersebut. Kalau sensornya mati atau ada yang tidak berfungsi, lebih baik cari unit lain.
BACA JUGA:Dulu Sering Ngelag, Sekarang Mulus Parah! Android 15 Bikin Moto G45 Naik Kelas
BACA JUGA:Simak Nih! Penyebab HP Tidak Bisa Dicharge dan Solusinya
Sensor yang rusak bisa bikin beberapa fitur jadi nggak maksimal, apalagi buat kamu yang suka main game atau pakai navigasi.
6. Tes Koneksi WiFi dan Bluetooth
Coba sambungkan HP bekas tersebut ke jaringan WiFi di sekitarmu. Kalau koneksi bermasalah, bisa jadi ada kerusakan di modul nirkabelnya.
Bluetooth juga wajib dites, karena banyak perangkat modern sekarang tergantung pada fitur ini. Pastikan semuanya bisa terhubung dengan lancar tanpa delay atau gangguan.
7. Periksa Kesehatan Baterai
Jangan sampai kamu beli HP yang harus dicharge terus-menerus karena baterainya sudah bocor. Coba isi daya sampai penuh, lalu gunakan beberapa menit untuk buka aplikasi atau main game ringan.
BACA JUGA:Tampil Beda! Deretan HP Unik yang Bikin Kamu Makin Gaya dan Nggak Pasaran
BACA JUGA:5 Aplikasi Peta Terbaik di Handphone untuk Temani Mudik Lebaran
Kalau indikator baterai turun drastis dalam waktu singkat, ada kemungkinan baterai sudah bermasalah. Untuk iPhone, kamu bisa cek langsung lewat menu Battery Health dan pastikan kapasitasnya di atas 80%.
8. Pastikan HP Tidak Pernah Diservis Berat
Tanyakan ke penjual apakah HP tersebut pernah diservis, dan jika ya, minta detailnya. HP yang sering dibongkar bisa saja menyimpan kerusakan tersembunyi yang akan muncul kemudian.
Lihat juga bekas servis di bagian sekrup, body, atau layar—biasanya ada tanda kalau pernah dibuka. Semakin original komponennya, semakin baik kualitas HP tersebut.
9. Cek Performa Langsung
Tes buka aplikasi, pindah-pindah antar menu, cek respons layar sentuh, dan jalankan beberapa fitur seperti kamera, pemutar musik, atau kalkulator.
BACA JUGA:Chipset A18 di iPhone 16, Seberapa Hebat untuk Gaming AAA?
BACA JUGA:Mitos atau Fakta! HP Mahal Lebih Baik Kualitasnya
Kalau semua berjalan mulus tanpa lag, berarti performanya masih oke. Tapi kalau sering freeze atau restart sendiri, sebaiknya pikir ulang untuk beli.
10. Perhatikan Tahun Peluncuran HP
Makin tua usia HP, makin besar kemungkinan ada komponen yang sudah melemah, terutama baterai. Idealnya, beli HP yang rilis dalam 2–3 tahun terakhir agar masih relevan dan awet dipakai.
HP yang terlalu lama juga biasanya sudah tidak dapat update sistem terbaru, yang bisa mengurangi performa dan keamanan. Jadi, pastikan kamu tahu tahun rilis HP tersebut sebelum membeli.
11. Gunakan Aplikasi Cek Hardware
Kalau ingin lebih detail, kamu bisa pakai aplikasi seperti CPU-Z, AIDA64, atau AccuBattery untuk mengecek hardware dan kondisi baterai. Aplikasi ini bisa bantu kamu melihat spesifikasi asli, suhu perangkat, dan apakah ada yang mencurigakan.
BACA JUGA:Handphone Aman Selama Mudik? Ini Rahasianya!
BACA JUGA:Mending Beli iPhone 15 Sekarang atau Tunggu iPhone 16? Ini Jawaban Lengkapnya!
Kamu juga bisa cek apakah kapasitas RAM dan memori sesuai dengan keterangan penjual. Langkah ini sangat direkomendasikan biar kamu nggak cuma menilai dari tampilan luar.
12. Jangan Tergiur Harga Terlalu Murah
HP bekas dengan harga yang terlalu rendah biasanya punya alasan tersembunyi. Entah karena ada kerusakan, bekas air, atau bahkan bukan barang resmi.
Selalu bandingkan harga pasaran dan pastikan penjual memberikan informasi yang transparan. Kalau harganya beda terlalu jauh dari rata-rata, lebih baik waspada.
13. Pilih Penjual Terpercaya
Terakhir tapi nggak kalah penting, belilah HP bekas dari orang atau toko yang punya reputasi baik. Kalau beli online, cek dulu rating dan review dari pembeli lain.
BACA JUGA:Top 3 Smartphone Terbaik 2025, Performa, Fitur, dan Value Terbaik Worth to Buy!
BACA JUGA:OnePlus 13 dan 13R, HP Flagship Dengan Performa Gahar yang Cocok Untuk Gamer
Kalau bisa COD (Cash On Delivery), lebih bagus karena kamu bisa periksa langsung barangnya. Penjual terpercaya akan terbuka dengan kondisi barang dan tidak keberatan kamu cek detail.
Membeli HP bekas memang bisa jadi solusi cerdas untuk hemat budget, tapi tetap harus hati-hati agar tidak merugi. Dengan mengikuti semua tips di atas, kamu bisa lebih percaya diri dan terhindar dari HP yang rusak atau palsu.
Jangan lupa, utamakan fungsi dan kebutuhan pribadi dibandingkan sekadar ikut tren. Lebih baik dapat HP second yang masih awet dan berkualitas daripada HP baru tapi speknya pas-pasan. Berburu HP bekas sekarang jadi lebih menyenangkan tanpa ditipu!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


