Waspadai! Inilah 5 Penyakit Musim Hujan yang Rentan Menyerang Anak
Penyakit Musim Hujan-Freepik-
BACA JUGA:Awas, Diare Pembunuh Anak Nomor Satu
BACA JUGA:Game Edukasi Berbasis Android Ampuh Cegah Penyakit Diare
3. Demam Berdarah Dengue (DBD)
DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Curah hujan tinggi memperburuk kondisi karena memungkinkan perkembangbiakan nyamuk tersebut.
Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri di belakang mata, otot, tulang, dan sendi, bintik-bintik merah pada kulit, serta mual dan muntah. Penting untuk segera mencari perawatan medis jika anak mengalami gejala DBD.
4. Tipes
Tipes atau demam tifoid merupakan kondisi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini berkembang dengan cepat dalam air banjir atau makanan dan minuman yang tidak higienis serta tidak matang.
Gejalanya meliputi demam tinggi mencapai 40,5°C, sakit kepala, dan gangguan pencernaan seperti diare, nyeri perut, atau sembelit. Seperti DBD, tipes juga harus segera ditangani untuk menghindari komplikasi.
BACA JUGA:10 Cara Ampuh Mengatasi Sakit Pinggang saat Sedang Hamil Tua
BACA JUGA:9 Cara Meningkatkan Antibodi Secara Alami, Jadi Tidak Mudah Sakit
5. Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan air atau genangan banjir yang terkontaminasi oleh urine hewan yang terinfeksi bakteri tersebut. Hewan seperti tikus, anjing, sapi, atau babi dapat menyebarkan penyakit ini.
Gejala awal termasuk demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare. Penanganan yang tepat diperlukan segera karena bakteri dapat menyerang organ lain dan menyebabkan komplikasi serius.
Jadi, inilah beberapa penyakit musim hujan yang bisa menyerang anak. Saat sakit, anak menjadi tidak aktif dan nafsu makannya menurun, yang dapat menghambat pertumbuhannya
Untuk itu, orang tua harus menerapkan langkah pencegahan sejak dini agar anak tetap sehat selama musim hujan. Pastikan kebersihan lingkungan terjaga dengan baik, termasuk menutup dan menguras penampungan air secara teratur untuk mencegah berkembangnya nyamuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: