Tanggul Jebol di Sungai Cimeneng Cilacap Sudah Tertangani

Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Cimeneng sudah surut. -BPBD Cilacap Untuk Radarmas-
CILACAP, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Tanggul jebol yang mengakibatkan banjir di Kecamatan Bantasari, Kabupaten CILACAP, sudah tertangani. Jebolnya tanggul tersebut sempat mengakibatkan 150 KK mengungsi, karena rumahnya terendam banjir pada Jumat (1/3/2024) lalu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Bayu Prahara mengatakan, hujan intensitas tinggi menyebabkan tanggul Sungai Cimeneng jebol.
"Penanganan dilakukan melalui penyedotan menggunakan alat dari BBWS Citanduy Banjar serta penutupan tanggul dengan geobag," katanya, Minggu (3/3/2024).
Dikatakan Bayu, penyedotan air sudah selesai dilakukan pada Sabtu (2/3/2024) kemarin. Saat ini, banjir yang merendam rumah warga juga sudah surut.
BACA JUGA:Tanggul Sungai Cimeneng Cilacap Jebol, Rumah Warga Terendam Air
BACA JUGA:Perda Larangan Memberi Uang Kepada PGOT Disahkan, Satpol PP Cilacap Lakukan Sosialisasi
"Warga sudah pulang ke rumah masing-masing. Mereka sudah pulang membersihkan rumah dari material banjir, karena banjir sudah surut," katanya.
Bayu mengatakan, masyarakat diminta untuk tetap waspada dengan adanya kemungkinan hujan deras yang masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Cilacap.
"Tidak menutup kemungkinan jika hujan deras kembali mengguyur wilayah hulu sungai dan debut air sungai bisa kembali naik," katanya.
Disisi lain, Bayu berpesan agar masyarakat tetap menjaga kesehatan. Pihaknya bersama stakeholder terkait siaga 24 jam untuk antisipasi adanya dampak dari cuaca ekstrem.
Sementara itu, antisipasi banjir juga di lakukan di Desa Mujur Lor Kecamatan Kroya. Akibat hujan deras, Sungai Wates di desa tersebut mendapatkan kiriman sampah yang menutup pintu air.
Latif Latifudin, Ketua LPB Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kroya mengatakan, karena dikhawatirkan akan menghambat aliran sungai dan menyebabkan banjir, pihaknya bersama masyarakat setempat melakukan kerja bakti membersihkan sampah-sampah tersebut.
"Karena wilayah ini juga langganan banjir jadi kita antisipasi sejak dini. Semalam karena hujan banyak sampah bambu dari wilayah utara yang mendarat di pintu air, sehingga menghambat aliran sungai," katanya.
Latif mengatakan, usai selesai membersihkan tumpukan sampah tersebut, masyarakat juga memberikan lingkungan setempat. Upaya tersebut dilakukan untuk pengurangan risiko bencana alam. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: