5 Kekurangan Bitumen untuk Atap Kanopi, Bisa Tumbuh Lumut dan Jamur
Kelebihan Bitumen untuk Atap Kanop-BNP Bali-
Jika tidak dirawat dengan baik, atap bitumen dapat mengalami kerusakan lebih cepat dan memerlukan penggantian lebih awal.
3. Tidak Cocok untuk Lingkungan yang Sangat Asam
Bitumen tidak cocok untuk digunakan di lingkungan yang sangat asam atau basa.
Paparan yang berkepanjangan terhadap bahan kimia seperti asam sulfat atau alkali dapat menyebabkan perubahan kimia pada bitumen, yang dapat mengurangi kekuatannya dan mempercepat proses degradasi.
Oleh karena itu, jika Anda tinggal di daerah yang sering terkena hujan asam atau memiliki air tanah yang bersifat asam, pertimbangkan alternatif lain untuk atap kanopi Anda.
BACA JUGA:6 Kekurangan Galvanis Pasir untuk Atap Kanopi, Lebih Mahal Dari Galvanis Biasa
BACA JUGA:6 Kelebihan Galvanis Pasir untuk Atap Kanopi, Murah Namun Kuat!
4. Rentan terhadap Perkembangan Lumut dan Jamur
Bitumen memiliki tekstur yang kasar dan porositas yang tinggi, yang membuatnya rentan terhadap perkembangan lumut dan jamur.
Daerah yang lembab dan teduh cenderung menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan lumut dan jamur, yang dapat merusak penampilan estetis atap kanopi dan mempercepat degradasi material.
Untuk menghindari masalah ini, perlu dilakukan pembersihan dan perawatan teratur untuk menghilangkan pertumbuhan lumut dan jamur serta mencegahnya kembali.
5. Tidak Ramah Lingkungan
Bitumen adalah bahan yang berasal dari minyak bumi, yang merupakan sumber daya alam yang terbatas dan memiliki dampak lingkungan yang besar.
Proses produksinya memerlukan penggunaan energi yang besar dan menghasilkan emisi gas rumah kaca, sehingga tidak ramah lingkungan.
Selain itu, bitumen tidak dapat didaur ulang dengan mudah setelah pemakaian, yang berarti bahwa limbah yang dihasilkan dari pembongkaran atap kanopi bitumen cenderung berakhir di tempat pembuangan sampah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: