Ribuan Motor Berknalpot Brong Diamankan Sat Lantas Polresta Banyumas Kurang dari 2 Bulan

Ribuan Motor Berknalpot Brong Diamankan Sat Lantas Polresta Banyumas Kurang dari 2 Bulan

Pemilik motor tengah mengganti knalpot bronk dan ban motor yang tidak standar menjadi standar, Kamis (22/2/2024). Ribuan kendaraan berknalpot bronk dan tidak standar diamankan pihak kepolisian Satlantas Polresta Banyumas.-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Sat Lantas Polresta Banyumas menindak sebanyak 1.826 kendaraan berknalpot brong (tidak standar) selama kurang dari 2 bulan. 

Ribuan kendaraan berknalpot brong tersebut, terjaring razia yang dilaksanakan sejak awal bulan Januari hingga bulan Februari saat ini.

Yaitu dari total jumlah 1.826 kendaraan yang ditertibkan, 1.253 pelanggar diberi teguran. Serta 573 kendaraan yang terdiri dari 560 roda dua dan 13 roda empat dikenakan tilang. 

BACA JUGA:Penanganan Klawing Dipending, Pemkab Audiensi Ke BBWS SO

Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kasat Lantas Polresta Banyumas Kompol Galuh Pandu Pandega F mengatakan, rata-rata pengguna knalpot brong yang terjaring razia ialah pelajar.

"Ada 80 persen anak-anak sekolah. Kita juga tertibkan di sekolah. Mekanismenya adalah setelah diganti membuat surat pernyataan tidak melakukan dan menggunakan knalpot brong lagi," ungkap Kasat Lantas, Kamis (22/2/2024). 

Dan untuk mengambil kendaraan yang ditindak, pelanggar dapat membawa bukti pembayaran denda di kejaksaan,  membawa STNK, dan menunggu panggilan antrean.

BACA JUGA:Penerapan TIK SPBE Butuh Dukungan SDM dan Peralatan

"Rata-rata terjaring di dalam kota, dan polsek pinggiran. Untuk saat ini saat terjaring dibawa ke kantor agar memberi efek jera," jelasnya. 

Kasat Lantas juga menegaskan, akan terus melakukan penindakan terhadap para pengguna knalpot brong meski Pemilu 2024 telah selesai. Hal itu dilakukan untuk menjadikan Banyumas Zero Knalpot Brong. 

"Nanti knalpot brong ini akan dimusnahkan. Dan kalau melakukan lagi (kedapatan lagi, red), akan kena sangsi lebih berat lagi," pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: