5 Dampak Strict Parents Bagi Perkembangan Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Dampak Strict Parents-Freepik-
BACA JUGA:Parenting Terbaik untuk Anak Batita yang Bisa Diberikan Orang Tua
Orang tua yang menetapkan standar yang sangat tinggi atau tidak realistis juga dapat membuat anak merasa tertekan untuk selalu berhasil atau sempurna. Ketika mereka gagal mencapai standar ini, mereka mungkin merasa sangat frustrasi dan tidak mampu mengatasi kegagalan.
4. Kurangnya Kemampuan Sosial
Kurangnya kemampuan sosial seringkali merupakan dampak dari pola asuh yang sangat ketat dari orang tua. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang terlalu terkontrol cenderung memiliki kesulitan dalam mengembangkan keterampilan sosial karena mereka tidak diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
Orang tua yang membatasi kegiatan sosial anak atau memilih teman-teman mereka secara ketat dapat membuat anak memiliki lingkungan sosial yang terbatas. Kurangnya interaksi dengan teman sebaya dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial mereka.
5. Kurangnya Kemampuan Mengambil Risiko
Kurangnya kemampuan mengambil risiko adalah dampak lain dari pola asuh yang sangat ketat dari orang tua. Anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang terlalu terkontrol mungkin menjadi enggan untuk mengambil risiko atau mencoba hal-hal baru karena takut akan konsekuensi atau penilaian negatif dari orang tua.
BACA JUGA:8 Tips Parenting Tepat Untuk Anak Yang Sering Ngambek
BACA JUGA:Gaya Parenting Islami untuk Anak 3 Tahun
Anak-anak mungkin merasa takut untuk mengambil risiko, karena takut akan hukuman atau kritik dari orang tua jika mereka gagal atau membuat kesalahan. Hal ini dapat membuat mereka menjadi sangat hati-hati dalam mengambil langkah-langkah baru atau mencoba hal-hal yang di luar zona nyaman mereka.
Dalam mengasuh anak, penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara memberikan batasan yang diperlukan dan memberikan kebebasan yang cukup bagi anak-anak mereka untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Mendengarkan dan memahami kebutuhan serta keinginan anak adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan yang sehat dan positif bagi mereka. (dda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: