Dari Purwokerto ke Sriwijaya, Petualangan Mahasiswa UMP dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Dari Purwokerto ke Sriwijaya, Petualangan Mahasiswa UMP dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Program Studi Pendidikan Biologi UMP melepas dua mahasiswa yang terpilih sebagai peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN), angkatan ke-4 tahun 2024.-Humas UMP untuk Radarmas-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melepas dua mahasiswa, Hestina Yulianur dan Ade Suwita, yang terpilih sebagai peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) angkatan ke-4 tahun 2024. Acara pelepasan, yang dihadiri oleh Kepala Program Studi Pendidikan Biologi, Juli Rochmijati wuliandari PhD dan Koordinator PMM4 Dr Ir Aman Suyadi MP dilaksanakan pada Senin, (15/01/2024) kemarin.

Kepala Program Studi Pendidikan Biologi, Juli Rochmijati wuliandari PhD mengatakan, program PMM-DN merupakan inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang memungkinkan mahasiswa untuk menjalani pertukaran selama satu semester di universitas mitra.

“Dua mahasiswa UMP ini berangkat terlebih dahulu untuk menyesuaikan kalender akademik Universitas Sriwijaya, tempat mereka ditempatkan. Dalam Program PMM, mahasiswa tidak hanya terlibat dalam kegiatan perkuliahan, tetapi juga melakukan kegiatan kebhinekaan, kontribusi sosial, modul nusantara, dan kegiatan keagamaan,” ungkapnya saat dikofirmasi di Purwokerto, Rabu (17/1/2024).

Koordinator Program PMM 4, Dr Ir Aman Suyadi MP menjelaskan bahwa mahasiswa yang terpilih mendapatkan dukungan penuh dari pihak kampus, termasuk fasilitas selama proses seleksi dan bimbingan penuh. “Mahasiswa peserta PMM juga mendapatkan pengakuan kredit sebanyak 20 SKS,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu mahasiswa Program PMM Outbond ke-4 Hestina berbagi pemahaman tentang manfaat Program PMM.

"Program PMM memberikan pengalaman berbudaya mendalam dengan tinggal dan belajar di lingkungan yang berbeda. Ini juga meningkatkan keterampilan budaya seperti toleransi, pemahaman, dan keterbukaan terhadap perbedaan," pungkasnya. (nrl/tgr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: