Orang Tua Harus Jauhi Mental Miskin Jika Ingin Sang Anak Sukses

Orang Tua Harus Jauhi Mental Miskin Jika Ingin Sang Anak Sukses

Inilah alasan mengapa sebagai orang tua harus menjauhi mental miskin jika ingin sang anak sukses.-Fahma Ardiana-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Membesarkan anak bukanlah hal yang mudah. Sebagai orang tua, kita bertanggung jawab membesarkan anak-anak kita.

Apapun itu, perkataan dan sikap kita dalam membesarkan anak dapat menentukan tumbuh kembang anak kita kelak. Pakar parenting Amy Morin, dalam bukunya yang berjudul "13 Things Mentally Strong Parents Don't Do" mengatakan bahwa ada satu kata berbahaya yang tidak Anda ketahui dapat berdampak negatif pada anak Anda.

Menurut Amy, mental miskin akan menjadi salah satu penghalang terbesar kesuksesan anak. Contohnya adalah kalimat "Ayah Ibu tidak akan mampu membelinya".

Sebagai ibu dan ayah disarankan untuk tidak mengaku bahwa mereka tidak akan pernah bisa membeli barang ini karena keterbatasan keuangan. Sebaliknya, tunjukkan pada anak Anda bahwa Anda bisa mengatur uang.

BACA JUGA:Belajar Parenting untuk Anak Muda Sebelum Menjadi Orang Tua

BACA JUGA:Tipe-Tipe Parenting Serta Pengaruhnya Pada Anak

Dibandingkan kalimat "Ayah dan Ibu tidak akan bisa membelikan kita rumah besar", lebih baik ucapkan kalimat "Ayah dan Ibu ingin membelikan kita rumah besar suatu saat nanti".

Daripada mengatakan "Tapi Ayah dan Ibu tidak bisa membelikan itu", lebih baik mengatakan "jangan sekarang yaa, karena Ayah dan Ibu tidak punya cukup uang, Ayah dan Ibu ingin mengembangkan keterampilannya di tempat kerja terlebih dahulu agar bisa mendapat kenaikan gaji dan mendapatkan lebih banyak uang". 

Jika ayah dan ibu menggunakan ungkapan cerdas mengatur rumah tangga, secara tidak langsung anak akan tumbuh dengan kesadaran bahwa jika menginginkan sesuatu, mereka perlu menabung dan menyesuaikan prioritasnya.

Inilah salah satu modal yang diperlukan agar anak dapat tumbuh dengan baik di masa depan. Sebaliknya, orang tua yang bermental miskin secara tidak langsung mendorong anaknya tumbuh dengan mentalitas korban dan percaya bahwa dirinya tidak bisa sukses. (fah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: