Jenis-Jenis Parenting Untuk Mendidik Anak

Jenis-Jenis Parenting Untuk Mendidik Anak

Jenis-Jenis Parenting Untuk Mendidik Anak-Bajuyuli-

Kontras dengan pendekatan authoritarian, pola asuh permisif menggambarkan keluwesan dalam menerapkan aturan bagi anak. Orang tua dengan pola asuh ini cenderung menunjukkan kasih sayang yang tinggi, namun kurang dalam memberlakukan disiplin.

BACA JUGA:9 Cara Memberikan Pendidikan Etika untuk Anak SMP, Sangat Penting Demi Masa Depannya

BACA JUGA:5 Cara Melatih Anak Bicara dengan Mudah dan Efektif

Mereka cenderung menghindari konflik dengan anak dengan mengizinkan banyak hal. Meskipun ini dapat memberikan kesan bahwa anak menjadi lebih mandiri dalam menyelesaikan masalahnya sendiri, hal ini juga bisa memunculkan perilaku manja.

Sisi positif dari pola asuh permisif adalah anak dapat mengembangkan kemandirian dan kepercayaan diri dalam menyelesaikan masalah. Orang tua yang memberikan ruang untuk anak mengambil keputusan bisa memperkuat kemampuan anak dalam mengatasi tantangan.

Namun, dampak negatifnya terletak pada kurangnya penghargaan terhadap aturan serta kurangnya kontrol diri pada anak. Keterbatasan aturan menyebabkan anak sulit memahami batasan-batasan yang seharusnya ada, yang berpotensi memengaruhi perilaku mereka di lingkungan sosial dan pendidikan.

Penting bagi orang tua untuk memahami bahwa setiap pola asuh memiliki konsekuensi baik dan buruknya. Seimbangnya pendekatan dalam memberikan kebebasan dan aturan adalah kunci dalam mendidik anak. 

3. Authoritative Parenting

Pola asuh authoritative merupakan gabungan seimbang antara pola asuh authoritarian dan permissive. Dalam pendekatan ini, orang tua menghadirkan aturan yang jelas sambil membuka ruang komunikasi yang aktif dengan anak-anak mereka.

BACA JUGA:9 Olahraga Untuk Anak Usia 5 Tahun, Tumbuh Kembang Jadi Maksimal

BACA JUGA:5 Tips Belajar Membaca untuk Anak yang Seru dan Menyenangkan

Pendekatan ini menggabungkan disiplin yang tegas dengan kesediaan untuk mendengarkan dan berkomunikasi dengan anak. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini menunjukkan responsivitas terhadap kebutuhan anak, sambil menjaga harapan yang tinggi. 

Mereka memaafkan anak atas kesalahan tanpa menghukum, mengutamakan pendekatan penuh dukungan, masukan, dan kasih sayang. Tujuan utama adalah membimbing anak dengan tegas namun juga memberikan ruang untuk diskusi.

Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini cenderung menjadi pribadi yang bertanggung jawab, kooperatif, dan mandiri. Mereka memahami batasan dan aturan dengan baik, sambil merasa didukung dan terbuka untuk berdiskusi dengan orang tua.

Pola asuh authoritative menekankan pentingnya keseimbangan antara aturan yang jelas dengan ruang untuk berkomunikasi dan pengertian. Hal ini membantu anak memahami nilai-nilai, mengembangkan kemandirian, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam mengambil keputusan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: