Keunikan Dari Bahasa Ngapak Banyumasan yang Wajib Kalian Tahu
![Keunikan Dari Bahasa Ngapak Banyumasan yang Wajib Kalian Tahu](https://radarbanyumas.disway.id/upload/2a8b39f7db9fe3182f96fc18f1ca7d21.jpg)
Keunikan dan ciri khas dari logat bahasa Ngapak Banyumas yang wajib kalian ketahui.-Fahma Ardiana-
RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Bahasa Ngapak yang merupakan Logat Banyumasan merupakan logat bahasa Jawa tertua yang masih digunakan sampai sekarang.
Terbukti dengan masih adanya beberapa orang yang menggunakan beberapa kata dalam bahasa Kawi atau Sansekerta alias nenek moyang dari bahasa Jawa yang masih dipakai dalam logat Banyumasan, contohnya "rika" yang dalam bahasa Jawa berarti "kowe" dan dalam bahasa Indonesia artinya "kamu".
Sebelum terpengaruhi oleh bahasa dari keraton atau bahasa kerajaan, bahasa Jawa hampir tidak memiliki perbedaan antara krama inggil dan ngoko.
Namun setelah masuk masa kerajaan Jawa, bahasa Jawa mulai mengalami penghalusan dan menjadi bahasa yang bukan hanya dipakai rakyat biasa tapi juga dipakai oleh keluarga kerajaan, dimana akhirnya kedua bahasa tersebut dibedakan pengucapannya walaupun memiliki makna yang sama.
BACA JUGA:Deretan Rekomendasi Tempat Makan di Purwokerto dengan View Bagus, Perut Kenyang Hati Senang
BACA JUGA:Resep Cenil Purwokerto yang Enak dan Kenyal Dijamin Bikin Ketagihan
Krama inggil ataupun madya adalah bahasa jawa yang berada di tingkat tertinggi karena yang paling halus, sopan dan formal. Krama inggil atau madya ini digunakan untuk berbicara kepada orang yang lebih tua atau orang yang dihormati.
Sedangkan ngoko alus maupun lugu adalah bahasa jawa sehari-hari yang cara penggunaannya lebih santai. Ngoko alus atu lugu digunakan saat berbicara kepada orang yang lebih muda, sebaya, atau memiliki hubungan yang akrab.
Adapun bahasa Ngapak Banyumasan memiliki beberapa ciri khas tersendiri yang membuatnya unik dan berbeda dengan bahasa Jawa lainnya.
Logat ngapak Banyumasan ini memiliki beberapa penekanan huruf dengan lebih jelas, seperti huruf k padai akhir kata akan dibaca mirip dengan huruf g, huruf p menjadi b, akhiran ki menjadi ti, contoh kata "goleki" (mencari) menjadi goleti, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Taman Panemon, Destinasi Wisata Menyenangkan di Kabupaten Banyumas
BACA JUGA:Wow, Harga Selembar Kain Sutera Attakas di Banyumas Capai Jutaan Rupiah
Pada masa kini, bahasa ngapak Banyumasan ini mungkin tergolong bahasa ngoko dalam penggunaannya, karena lebih banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari. Sedangkan untuk bahasa yang digunakan saat berbicara dengan orang tua atau orang yang dihormati, maka bahasa yang digunakan yaitu lebih condong ke krama inggil bahasa Jawa pada umumnya.
Jadi dapat dipahami bahwa walaupun masyarakat yang tinggal di daerah dengan bahasa Ngapak memiliki gaya berbicara yang apa adanya, cablaka, atau biasa juga disebut dengan blakasuta. Namun untuk urusan unggah-ungguh dan kesopanan mereka tetap menggunakan bahasa yang santun yaitu menggunakan bahasa krama inggil seperti bahasa Jawa pada umumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: