TBC Purbalingga Masih Jadi PR Serius

TBC Purbalingga Masih Jadi PR Serius

Paparan : Sekretaris Dinkes Purbalingga saat memberikan materi FGD.-Dinkominfo Purbalingga untuk Radarmas-

PURBALINGGA,RADARBANYUMAS.DISWAY.ID- Tim Percepatan  Eliminasi TBC (Tubercolusis) Kabupaten Purbalingga kembali melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), Kamis 14 Desember 2023 kemarin. Pasalnya TBC di Purbalingga masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diprioritaskan sampai bebas TBC di Purbalingga.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga dr Teguh Wibowo mengungkapkan, upaya yang sudah dilakukan yaitu memacu lagi tim percepatan sesuai SK Bupati Purbalingga Nomor : 443/341/2022 tertanggal 1 September 2022 Tentang Pembentukan Tim Percepatan  Eliminasi Tuberkolusis.

"Saya ingatkan, TBC merupakan penyebab utama kematian pada ODHA (orang dengan HIV/AIDS), DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) dan belum terlaksana optimal," tegasnya.

Peran multi sektoral dalam eliminasi TBC. Tim percepatan eliminasi TBC ini nantinya akan berkutat pada upaya pencegahan dan promotif. Sedangkan di lini kuratif atau pengobatannya menjadi ranah Dinas Kesehatan.

BACA JUGA:Awas! 543 Kasus TBC Ditemukan di Kabupaten Purbalingga, Hingga Akhir Maret 2023

Pihaknya terus bersinergi melalui kolaborasi kegiatan program TB dan HIV. Karena  sangat diperlukan agar mampu menanggulangi kedua penyakit tersebut secara efektif dan efisien.

Pada kesempatan yang sama, Abidin Solihin Ketua P2PM (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular) Dinkes Purbalingga mengatakan, kuman bakteri yang menjadi penyebab penyakit TB ini ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama dr Robert Koch dari Jerman  pada tahun 1882. Dan perlu peran aktif semua pihak untuk menuntaskan penyakit TB.

“Padahal sudah satu abad lebih akan tetapi penyakitnya sampai saat ini belum tuntas. TBC ini kumannya sangat spesifik yaitu dormant. Dormant itu artinya tidur,yang bisa masuk di dalam paru-paru kita," tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan, sebenarnya ada yang sudah terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala. Apabila sesesorang ini nanti daya tahan tubuhnya sedang menurun maka itu bisa muncul kembali,” jelas Abidin.

Data yang dihimpun Radarmas dari Dinkes, sampai akhir tahun 2022 lalu, Kabupaten Purbalingga ada tak kurang dari 1.900 orang pengidap TBC. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: