Cek Wahana Berisiko Tinggi, Dinporapar Pastikan Destinasi Wisata Siap Dikunjungi Saat Libur Nataru

Cek Wahana Berisiko Tinggi, Dinporapar Pastikan Destinasi Wisata Siap Dikunjungi Saat Libur Nataru

Pengecekan wahana wisata oleh tim dari Dinporapar Kabupaten Purbalingga.-ADITYA/RADARMAS -

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID – Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten PURBALINGGA, yang dinilai berisiko tinggi, dicek oleh tim dari Dinas pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten PURBALINGGA.

Pengecekan dilakukan oleh Dinporapar dalam rangka persiapan libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru),mendatang.

Kepala Dinporapar Kabupaten Purbalingga Prayitno mengatakan, dari hasil pengecekan tidak ditemukan destinasi wisata yang tidak layak atau rusak.

"Yang prinsip sekali tidak ada, hanya perlu penggantian beberapa informasi peringatan agar lebih diperjelas. Karena warna sudah memudar," katanya kepada Radarmas, Jumat, 15 Desember 2023.

BACA JUGA:Jelang Libur Nataru, Pengelola Wisata di Purbalingga Diminta Waspada Bencana Alam

Dia menjelaskan, yang dilakukan pengecekan adalah destinasi wisata berbasis air, destinasi rawan bencana alam dan destinasi wisata permainan yang berisiko tinggi. 

Dia mengungkapkan, pengecekan ke sejumlah destinasi wisata ini sebagai antisipasi kejadian bencana atau kecelakaan dan persiapan libur Nataru. 

"Kami ingin memastikan destinawi wisata di Purbalingga siap menerima kunjungan pada libur Nataru. Serta mengantisiapasi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.

Dia juga memastikan seluruh pengelola destinasi wisata telah siap menerima kunjungan wisatawan pada libur Nataru. 

BACA JUGA:Jelang Nataru, Keamanan Objek Wisata di Purbalingga Akan Dicek

Dia juga meminta agar mewaspadai perkembangan cuaca dan memperhatikan informasi dari instansi terkait perihal potensi bencana alam.

Selalu menginformasikan situasi/kondisi terkini kepada petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar objek wisata dan desa wisata masing-masing. Langkah selanjutnya, melakukan pemetaan potensi bencana dan kecelakaan di objek wisata dan desa wisata masing-masing.

Mengaktifkan jaringan komunikasi dan koordinasi dengan instansi/aparatur terkait kewaspadaan bencana dan peringatan dini bencana.

Melakukan langkah antisipatif sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing seperti ketersediaan Standar Operasional procedure (SOP) penanganan bencana. Serta, ketersediaan sarana prasarana dan sumber daya manusia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: