Diseminasi Hasil Sensus Pertanian di Banyumas, Sektor Pertanian Menurun Karena Kurangnya Regenerasi

Diseminasi Hasil Sensus Pertanian di Banyumas, Sektor Pertanian Menurun Karena Kurangnya Regenerasi

Kepala BPS Purwokerto saat memaparkan hasil sensus pertanian 2023 di Banyumas, Selasa (12/12/2023)-AHMAD ERWIN/RADARMAS -

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyumas melaksanakan diseminasi hasil sensus pertanian tahun 2023 yang bertempat di Hotel Aston Purwokerto, Selasa (12/12). 

Diseminasi tersebut dilaksanakan setelah pada 1 Juni hingga 31 Juli 2023 telah dilakukan sensus dengan menerjunkan 1.345 orang. 

Kepala BPS Purwokerto, Ir. Suprih Handayani mengatakan, sensus pertanian tersebut merupakan sensus ke 7 yang dilaksanakan selama 10 tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka 3.

BACA JUGA:Korsleting Listrik, Sebuah Rumah di Kotayasa Sumbang Terbakar Dini Hari

"Dan ini akan menjawab kebutuhan data di level Nasional maupun Intenasional," katanya. 

Dijelaskan sektor pertanian sendiri ialah merupakan sektor yang penting dan merupakan penyangga dari sektor-sektor lain. 

Dan dengan sensus tersebut, tentunya hasilnya diharapkan dapat menjadi tolak ukur dan menjadi data dalam pembangunan sektor pertanian.

BACA JUGA:Purbasari Sediakan Hall Pertemuan untuk Gelaran Acara

"Sektor ini merupakan sektor primer karena menyediakan kebutuhan dasar kita. Dalam sensus ini 7 sub sektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian," jelasnya. 

Menurutnya, saat ini sektor pertanian juga memiliki tantangan, apalagi dengan minimnya regenerasi ditambah lagi dengan kondisi sektor pertanian yang menjadi kantong kemiskinan. 

"Fenomena pertanian menurun semua, termasuk petani millenial nya itu hanya 14 persen.  Semuanya sudah sepuh generasi X sama generasi baby bomer," ungkapnya. 

BACA JUGA:Bahas Agenda Strategis Nasional, Rektor UMP Kopi Darat Bareng Alumni UGM di Purwokerto

Sementara itu PJ Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro mengatakan, , menurunnya generasi petani dapat dilihat seperti kondisi petani penderes saat ini. 

"Contoh sekarang petani penderes kita itu jumlahnya menurun drastis, dan itu penyebabnya tinggi-tingginya pohon kelapa. Kemudian tidak dilakukan generasi," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: