Inilah 5 Cara Mengajari Anak Berbicara, Efektif dan Menyenangkan
Cara mengajari anak berbicara-Freepik-
Jadi, jangan ragu untuk memulai perjalanan membacakan cerita kepada buah hati sejak dini. Ini bukan hanya investasi dalam perkembangan bahasa mereka, tetapi juga memberikan hadiah berupa cinta terhadap membaca yang akan membawa manfaat jangka panjang dalam perjalanan pendidikan mereka.
BACA JUGA:6 Daftar Makanan Bergizi Untuk Mencegah Stunting pada Anak
BACA JUGA:Bank Indonesia Purwokerto Mengembangkan Literasi Melalui Buku Cerita Anak-anak di Panti Asuhan
3. Menciptakan Cerita Bersama
Selanjutnya, cara mengajari anak berbicara yang bisa diterapkan yaitu mengajak anak menciptakan cerita bersama. Buatlah cerita bersama-sama dengan menghadirkan tokoh, konflik, dan petualangan yang menarik bagi anak. Pastikan ceritanya sesuai dengan minat mereka dan tidak menimbulkan ketakutan.
4. Bersama-sama Mendengarkan Musik
Anak-anak umumnya menunjukkan minat terhadap musik dan gerakan. Saat mendengarkan lagu-lagu khusus anak, seperti "Bintang Kecil" atau "Topi Saya Bundar", anak dapat belajar mengenai irama, bahasa, dan menggali pemahaman dunia di sekitarnya.
Gunakan menyanyi bersama sebagai salah satu cara mengajari anak berbicara. Sebagai contoh, Anda dapat memulai dengan menyanyikan bagian awal lagu "Topi Saya..." dan biarkan Si Kecil melengkapi dengan menyebutkan lirik terakhir, yaitu "Bundar."
5. Mengajukan Pertanyaan
Ajukan pertanyaan kepada anak tentang objek yang orang tua tunjukkan. Dorong anak untuk menyebutkan nama objek, seperti bunga, daun, pohon, meja, kursi, pesawat terbang, atau kopi. Tanyakan kepadanya, "Bagaimana cara menyebut objek itu?"
Selain menerapkan berbagai cara mengajari anak berbicara di lingkungan rumah, ajaklah anak untuk mengalami pengalaman di museum, taman bermain, atau kebun binatang. Hal ini dapat membuka wawasan anak dan mengajarkannya hal-hal baru. Rasa ingin tahu akan mendorongnya untuk lebih banyak bertanya.
Cara mengajari anak berbicara yang perlu diterapkan juga dengan membatasi waktu penggunaan layar atau menonton TV dan video di perangkat elektronik. Para ahli merekomendasikan untuk tidak memberikan akses layar pada anak di bawah usia 2 tahun, dan membatasi waktu layar pada anak usia 2–5 tahun menjadi tidak lebih dari 1 jam sehari. (amp/*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: