Lima Calon Usulan Kepala Kantor Kemenag dari Banyumas Diseleksi Debat Terbuka

Lima Calon Usulan Kepala Kantor Kemenag dari Banyumas Diseleksi Debat Terbuka

Kasi PD Pontren, Naufal Iskandar memaparkan materinya jika diberi amanah sebagai kepala kantor Kemenag dari Banyumas oleh Menag.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kantor Kemenag Banyumas menggelar seleksi debat terbuka yang diikuti oleh lima calon usulan Kepala Kantor Kemenag dari Banyumas, Selasa (28/11/2023) sore.

Melibatkan Urusan Kepegawaian Kantor Kemenag Banyumas, sampai Rabu (29/11/2023) siang belum diputuskan dari lima calon usulan.

Yaitu Kasi Pendidikan Madrasah, Edi Sungkowo, Kasi Pendidikan Agama Islam (PAI), Agus Setiawan, Kasi Bina Masyarakat Islam (Bimas), Affifudin Idrus, Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Naufal Iskandar dan Kasubbag TU, Wahyu Wahyu Aziz siapa satu orang terbaik untuk diusulkan ke Kantor Wilayah Kemenag Jateng mengikuti asesment Kepala Kantor Kemenag.

Kepala Kantor Kemenag Banyumas, Dr H Ibnu Asaddudin MPd mengatakan, dari lima calon usulan Kepala Kantor Kemenag dari Banyumas, semua memiliki penilaian yang baik dan tidak baik. Untuk Kasi Pendidikan Madrasah, nilai tertinggi di pelayanan publik dan memgelola perubahan. Dari lima calon, yang dapat menyajikan animasi hanya Kasi Pendidikan Madrasah.

BACA JUGA:Gagas Pembentukan Cabang Khusus PGRI Kemenag Banyumas

BACA JUGA:Penerapan Digipay Satker Kemenag Banyumas Mulai Tahun Depan

"Sehingga saya beri nilai 97. Tetapi Kasi Pendidikan Madrasah termasuk tipe orang lemah. Jadi tidak bisa menegur bawahannya. Jika seperti itu bisa jebol uang negara," katanya.

Selanjutnya untuk Kasi PAI, nilai yang bagus pada memgelola perubahan dimana salah satunya terkait konsep Kemenag Smart Digital dimana pelayanan berbasis digital. Untuk pengembangan diri orang lain hanya Kasi PAI yang menyajikan bagaimana pemgembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Saya beri nilai 97 untuk Kasi PAI. Yang tidak baik dari Kasi PAI materi yang dibawa dalam pemaparan seleksi debat terbuka masih membawa catatan. Jadi seakan-akan untuk pemaparan belum siap," terang Ibnu.

Yang ketiga untuk Kasi PD Pontren, Naufal Iskandar. Nilai baik darinya pada keaktifan dan ketepatan pengendalian. Dengan tegas ada hukuman yang diberikan pada bawahannya yang sering ijin keluar kantor. Kepadanya diberikan nilai 97.

Keempat untuk Kasubag TU dengan kelebihan yang sekaligus menjadi kekurangannya. Ibnu menterjemahkan Kasubag TU seperti orang yang membohongi diri sendiri. Kasubag TU dinilainya seperti orang bertipe penuh dengan keragu-raguan.

"Kelebihannya Kasubag TU dapat melayani kepala kantor, membersamai kasi dan penyelenggara kemudian membuat bahagia pasukannya. Maka terkadang Kasubag TU memilih lebih menderita dibandingkan rekan-rekannya. Jadi itu kelebihan yang menjadi kekurangan karena tidak tegas mengambil keputusan," ungkap kepala kantor.

Adapun yang terakhir untuk Kasi Bimas diibaratkannya seperti ahli filsafat karena kalimat-kalimatnya yang disampaikannya dalam debat tetapi belum tampak konkritnya. Jika dinilai, nilai yang diperoleh lumayan tinggi karena Kasi Bimas memaksa pasukannya untuk pintar.

"Yang tidak baik seharusnya Kasi Bimas tidak menyampaikan materi paparannya adalah karya staf. Jangan menyampaikan kelemahan. Debat terbuka adalah bertanding. Jangan disampaikan meskipun sedang menderita. Jika model kepala kantor seperti itu maka mengeluh terus," pungkas Ibnu. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: