Cuci Gudang Besar-Besaran, Moro Purwokerto Akan Tutup Selamanya dan Dijual

Cuci Gudang Besar-Besaran, Moro Purwokerto Akan Tutup Selamanya dan Dijual

Suasana Moro Retail saat mengobral stok barang yang tersisa, Senin (20/11/2023). Beroperasi sejak 1997 Moro Retail mengalami Pailit di pertengahan tahun 2023-DIMAS PRABOWO/RADARMAS-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Moro Purwokerto yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Purwokerto akan tutup selama-lamanya dan dijual. 

Moro Purwokerto dalam hal ini milik PT. Bamas Satria Perkasa (dalam pailit, red) sedang dalam status sita umum berdasarkan putusan pengadilan niaga semarang nomor : 25/Pdt.Sus-PKPU/2023/PN.Niaga.Smg tertanggal 16 November 2023. 

Tim kurator PT Bamas Satria Perkasa (dalam pailit), Aan Rohaeni S.H mengatakan, terkait kondisi Moro tersebut sebetulnya tidak hanya dikelola satu keluarga.

BACA JUGA:Curi Sepeda Motor di Ajibarang, Warga Indramayu Diringkus Polisi

"Kalau kondisi Moro ini kan bukan hanya punya satu keluarga  dia banyak ada 8 pemegang saham. Dan ketika kondisi ekonomi seperti ini tidak ada kesepakatan di antara pemegang saham untuk melanjutkan," katanya. 

Seperti menyuntikkan anggaran agar operasional Moro tetap berlanjut. 

"Terus kalau kondisi ritel habis pandemi itu memang kena imbasnya, apalagi bisnis ritel ini memang ada tunggakan-tunggakan yang gak bisa dibayar," jelasnya. 

BACA JUGA:Angka Lakalantas di Cilacap Meningkat, Ini Upaya Satlantas Polresta Cilacap

Sehingga dari tunggakan yang tidak bisa dibayar tersebut, muncullah pemohon agar Moro membayar tunggakan-tunggakan tersebut. 

"Ini kepailitannya berawal dari Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), jadi dari proses ini ada yang memohon PKPU di Semarang lalu yang ditunjuk kami saya dengan pak Happy sebagai kurator," lanjutnya. 

Seiring dengan proses hukum yang berjalan, dari Juli hingga 17 Oktober semua pemegang saham Moro kemudian sepakat untuk menutup Moro. 

BACA JUGA:Lagi Dipanaskan Lalu Ditinggal Mandi, Mobil Panther di Baturraden Nyaris Hangus Terbakar

"Dari Juli sampai sampai 17 Oktober sepakat semua pemegang saham untuk setop. kenapa? Biar cepat terjual demi PHK karyawan karena yang paling enak bukan PHK karyawannya, tapi karyawannya itu ada 431 dan tagihanya 12 Miliar," paparnya. 

Untuk membayar pesangon karyawan dan tunggakan lainnya sehingga objek tersebut dijual. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: