Purwokerto Blues Summit : Mengukir Jejak Musisi Blues di Indonesia

Purwokerto Blues Summit : Mengukir Jejak Musisi Blues di Indonesia

Gelaran Purwokerto Blues Summit di bukit Tranggulasih, Melung, 2016 lalu. Hamparan lampu kota Purwokerto menjadi latar belakang panggung yang terbuka.-DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Meskipun belum sepopuler genre musik lainnya, blues tetap menjelma sebagai warisan tak tergoyahkan di dunia musik. Di Indonesia, eksistensi blues dirayakan melalui beragam kegiatan, salah satunya adalah Purwokerto blues Summit yang telah diselenggarakan secara rutin sejak tahun 2015.

Festival tahunan ini, yang kini memasuki edisi ke-9, menandakan keberlanjutan antusiasme terhadap musik blues di Indonesia. Purwokerto Blues Summit adalah bukti bahwa meskipun belum mendapat sorotan yang sebanyak genre lain, blues memiliki tempat khusus di hati pecinta musik Indonesia.

Purwokerto Blues Summit pertama kali digelar pada tahun 2015 dan sejak itu telah menjadi sorotan tahunan bagi para penggemar blues. Jani Puccio, salah satu penyelenggara acara ini, dengan bangga mengungkapkan bahwa tahun 2023 menandai perayaan delapan tahun berturut-turut penyelenggaraan festival ini.

Menurut Penyelenggara Purwokerto Blues Summit, Jani Puccio, Purwokerto Blues Summit bukan sekadar acara musik biasa. Ia menjelaskan bahwa acara ini menjadi ruang bagi musisi, penikmat, dan pengamat musik blues untuk menikmati, berekspresi, dan memperluas jaringan silaturahmi mereka. Inilah yang menjadikan Purwokerto Blues Summit lebih dari sekadar konser, melainkan ajang berkumpulnya komunitas musik blues di Indonesia.

BACA JUGA:Tak Rampung Kuliah Musisi Blues Gendhit Didapuk sebagai Guru PKL, Minim Apresiasi Ketimbang Genre Musik Lain

BACA JUGA:Apa Saja Pesona Dieng Culture Festival yang Tahun Ini Batal Digelar

Purwokerto Blues Summit ke-9 tidak hanya menawarkan kesempatan bagi musisi untuk memamerkan bakat mereka, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi penonton. Dengan total 18 band atau musisi blues yang tampil, mulai dari kalangan mahasiswa hingga musisi skala nasional dan lokal Banyumas, Purwokerto Blues Summit menyajikan pemandangan panorama blues yang beragam.

Beberapa di antaranya adalah Arya Novanda and Bowie, Andy Slide, Blues Minor, Taksu, dan masih banyak lagi. Dengan beragam musisi ini, Purwokerto Blues Summit mencerminkan kekayaan dan keberagaman musik blues, dari yang tradisional hingga yang modern.

Purwokerto Blues Summit bukan hanya tentang musik, tetapi juga menghadirkan special art performance dari Sedulur Pantomim Purwokerto. Keterlibatan seni panggung ini menambahkan dimensi baru ke dalam festival, memberikan pengalaman yang lebih holistik kepada penonton.

Salah satu ciri khas Purwokerto Blues Summit adalah inovasi dalam penyelenggaraan acara. Afton, salah satu penyelenggara, menjelaskan bahwa tahun ini mereka menghadirkan konsep panggung memutar.

BACA JUGA:Festival Motorfest 2023 Sukses Digelar di Purwokerto

BACA JUGA:7 Festival Unik yang Jadi Daya Tarik Wisatawan di Seluruh Dunia

Dengan empat panggung berputar dan penonton berada di tengahnya, setiap panggung akan menampilkan jenis musik blues yang berbeda. Inovasi ini memberikan pengalaman penonton yang lebih dinamis dan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Selain inovasi konsep, Purwokerto Blues Summit juga memilih lokasi yang berbeda. Festival blues ini kini merambah ke sisi barat Baturraden, yaitu Desa Baseh, Kedungbanteng. Meskipun menjauh dari kawasan Baturraden yang telah menjadi tempat penyelenggaraan sebelumnya, pemilihan lokasi ini memiliki tujuan tersendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: