Kemarau Langka Gula Jawa Berkualitas, Pembuat Jamu Tradisional Beralih ke Gula Aren

Kemarau Langka Gula Jawa Berkualitas, Pembuat Jamu Tradisional Beralih ke Gula Aren

Pembuat jamu tradisional sedang meracik bahan baku di rumahnya beberapa waktu lalu.-FIJRI/RADARMAS-

BANYUMAS, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Pembuat jamu tradisional sedang mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku gula jawa berkualitas.

Sekarang di pasaran banyak dijumpai gula jawa berwarna coklat kehitaman dengan bau yang cenderung tidak segar. Pembuat jamu tradisional tidak berani menggunakan gula dengan ciri tersebut untuk produknya.

"Sebab, gula jawa coklat kehitaman kalau dicampur kunyit maka jamu kunyit berubah jadi coklat atau merah bata," terang Ari Suswanti, pembuat jamu tradisional di Kedunguter Kecamatan Banyumas, Rabu (8/11/2023).

BACA JUGA:Asyik Main Game, Warga Kelurahan Mertasinga, Cilacap Dikagetkan Munculnya Ular Cincin Emas

Selain itu, gula jawa kurang kualitas ketika belum dicampur asem sudah memisah antara air dan kunyit serta kelihatan endapan kunyit.

Oleh karena itu, supaya menghasilkan produk jamu berkualitas maka harus berasal komposisi yang juga bermutu. Termasuk diantaranya tidak asal menggunakan gula jawa.

Dijelaskan Ari bahwa gula jawa berkualitas berwarna coklat sedang dengan aroma segar khas harum kelapa serta mudah dipatahkan. Ketika dicampur kunyit maka tetap berwarna kuning kunyit dan tidak terjadi endapan.

BACA JUGA:Palsukan Identitas Untuk Permohonan Paspor WNI, WNA Asal China Diamankan Petugas Imigrasi Cilacap

Lantaran kesulitan memperoleh gula jawa berkualitas. Ari sempat libur tidak produksi jamu tradisional.

"Solusinya diganti gula aren berkualitas. Saya pesan ke Purworejo, titip bis jurusan Purwokerto-Purworejo," kata Ari.

Ari akhirnya bisa kembali produksi jamu tradisional setelah memperoleh gula aren untuk menggantikan gula jawa. Menurut pelanggan, penggunaan gula aren lebih sehat. (fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: