Lansia di Purbalingga Tinggal Sebatang Kara di Tengah Ladang, Jauh dari Pemukiman Penduduk

Lansia di Purbalingga Tinggal Sebatang Kara di Tengah Ladang, Jauh dari Pemukiman Penduduk

Mbah Saji tinggal sebatang kara di tengah ladang.-ADITYA/RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Seorang lansia yang akrab disapa Mbah Saji hidup sebatang kara di sebuah gubuk reyot, yang berada tengah ladang jauh dari pemukiman warga. Lokasinya masuk Dusun 5 Desa Candinata, Kecamatan Kutasari, Kabupaten PURBALINGGA.

Menuju gubug reyot yang menjadi tempat tinggal di usia senjanya, cukup jauh. Gubuk yang menjadi tempat tinggalmya sehari-hari berada 1,5 kilometer dari pemukiman warga.

Pria yang memiliki nama lengkap Sudarji (78) ini, mengaku, terpaksa tinggal sebatang kara di tengah ladang, yang jauh dari pemukiman warga. Karena tak memiliki rumah.

BACA JUGA:Operasional Hanggar Pengelolaan Sampah di Tambak, KSM: Belum Maksimal

Dia mengaku membangun gubuk tempat tinggalnya di tanah milik warga Desa Candinata. Dia diperbolehkan tinggal dan membangun gubuk di ladang tersebut.

Untuk makan  setiap harinya, mbah Saji menggarap tanah disekitar gubuk. Tanah ini bukan miliknya, mbah Saji hanya menempati saja.

Saat ditemui di gubuknya, dia mengaku tak memiliki beras ataupun makanan lainnya. Dia hanya memiliki empat potong pisang mentah di dalam ember.

BACA JUGA:Retribusi Ditiadakan, Jumlah Menara Telekomunikasi Diprediksi Bertambah

"Niki diparingi tiyang (ini diberi oleh orang, red)," katanya.

Dia mengaku masih belum sarapan, karena tidak memiliki bahan untuk dimasak.  "Wose sek telas. Nggih dereng sarapan. Mboten wonten sing dimasak (berasnya habis, jadi belum sarapan. Soalnya tidak ada yang dimasak, red)," ujarnya.

Mbah Saji mengaku sudah tak memiliki kerabat. Istrinya sudah meninggal dunia. Dia juga mengaku tak memiliki anak dari pernikahannya dengan istrinya.

BACA JUGA:Pabrik Rokok di Purbalingga Sumbang Cukai Hingga Rp 300 M Lebih Per Tahun

Dia mengungkapkan, kerap mendapatkan bantuan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Karena, kadang sayuran yang ditanam olehnya di ladang tersebut, belum bisa dipanen.

Saat itu, Mbah Saji tengah dikunjungi oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga Prayitno. Dia membawa bantuan sembako untuk makan Mbah Saji. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: