Hanya Satu Hari, Banyumas Hentikan PAS Tatap Muka

Hanya Satu Hari, Banyumas Hentikan PAS Tatap Muka

BERAKHIR: Penilaian Akhir Semester tatap muka bagi siswa kelas X SMAN 3 Purwokerto mulai Selasa (24/11) dihentikan. (YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS) Hanya Satu Hari Diadakan di SMAN 3 Purwokerto PURWOKERTO - Penilaian Akhir Semester (PAS) tatap muka di SMAN 3 Purwokerto dihentikan mulai Selasa (24/11). Hal itu dilakukan menindaklanjuti instruksi Bupati Banyumas Ir Achmad Husein, terkait dihentikannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) termasuk untuk jenjang SMA. Instruksi bupati disebabkan, naiknya kasus positif Covid-19 dan angka kematian dengan Covid-19. Kepala SMAN 3 Purwokerto Joko Budi Santoso SPd MPd mengatakan, PAS tatap muka siswa kelas X dihentikan mulai Selasa (24/11). Mulai Selasa (24/11) PAS dilaksanakan full online di luar sekolah oleh semua siswa, sampai tanggal 2 Desember mendatang. https://radarbanyumas.co.id/siswa-sd-panambangan-cilongok-dibubarkan-saat-pelajaran-masih-berlangsung/ PAS tatap muka hanya dijalankan satu hari pada Senin (23/11). Setelah video Bupati Banyumas beredar agar PTM dihentikan serta hasil konsultasi sekolah dengan Cabdin Pendidikan Jateng Wilayah X, PAS tatpa muka akhirnya dihentikan. "Untuk menjaga agar tidak muncul hal-hal yang tidak diinginkan," katanya, Selasa (24/11). Joko menjelaskan, jumlah siswa kelas X yang diizinkan orangtuanya untuk mengikuti PAS tatap muka hanya 70 anak. PAS tatap muka bagi siswa kelas X dilakukan dengan pertimbangan untuk menjaga kejujuran dan integritas. Mengajarkan anak sebuah karakter kedisiplinan. Siswa lainnya tidak mengikuti PTM tatap muka karena masih ada kekhawatiran orangtua, Covid-19 di Banyumas semakin tinggi. "Dari seluruh siswa kelas X, hanya 25 persen anak yang diizinkan oleh orangtuanya mengikuti PAS tatap muka," terang dia. Lebih lanjut dikatakan, PAS online akan diterapkan sampai selesai sesuai hasil diskusi pihak sekolah dengan Kepala Cabdin Pendidikan Jateng Wilayah X. "SMAN 3 mengikuti arahan dari Pemkab Banyumas dan Ketua Gugus Tugas Covid-19 kabupaten dalam hal ini bupati," pungkas mantan Kepala SMAN 1 Adipala tersebut. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: