Cilacap Siapkan Lahan Untuk Pengembangan Industri

Cilacap Siapkan Lahan Untuk Pengembangan Industri

CILACAP-Pemerintah Pusat diklaim memiliki rencana besar untuk Kabupaten Cilacap. Dengan memproyeksikannya sebagai kawasan strategis nasional. Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, untuk itu pihaknya sudah menyiapkan 32 ribu hektare lahan yang siap digunakan untuk pengembangan industri berskala nasional. "Presiden Jokowi menyampaikan langsung hal tersebut saat singgah di Cilacap beberapa waktu lalu," ujarnya saat membahas isu strategis pembangunan pada acara 'Morning Tea' di ruang Gadri Pendopo Wijayakusuma Cilacap, Jumat (27/4). DUKUNG : Keberadaan PLTU di Cilacap yang saat ini mampu memasok kebutuhan listrik hingga 3.000 MW, menjadi daya dukung Cilacap sebagai kawasan strategis nasional.YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS Di hadapan sejumlah pejabat Setda Cilacap, Kepala Divisi Korporasi dan Komersil Bank Jateng Kantor Pusat Semarang dan GM Pertamina RU IV Cilacap, Tatto mengungkapkan, selain dengan presiden, beberapa kali dirinya juga berkomunikasi dengan Menteri PUPR membahas persiapan ini. Menurut dia, pemerintah pusat memberikan pilihan kepada Cilacap untuk dikembangkan menjadi kawasan ekonomi khusus maupun industri nasional. Untuk mendukung hal ini, pemerintah pusat disebut akan merealisasikan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Cilacap – Tasik, Cilacap – Tegal, dan Cilacap – Yogyakarta pada 2019. "Demikian juga pelabuhan, akan dikembangkan menjadi prasarana berstandar internasional," ungkapnya. Cilacap juga memiliki pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara. Dari total 35.000 Mega Watt (MW) yang direncanakan, 5.000 MW diantaranya dikembangkan di Cilacap, yang saat ini baru memiliki 3.000 MW. Bupati berharap, perkembangan industri di Cilacap yang pesat harus diimbangi serapan tenaga kerja lokal yang memadai. "Jangan sampai warga asli Cilacap menjadi penonton di daerahnya sendiri,"tegasnya. Kepala Divisi Korporasi dan Komersil Bank Jateng Kantor Pusat Semarang Antoni Winarno menatgakan, proyeksi pengembangan Kabupaten Cilacap sebagai kawasan ekonomi khusus maupun industri berskala nasional dipastikan memerlukan dana yang cukup besar. Sebagai lembaga keuangan milik pemerintah, pihaknya siap memfasilitasi dukungan finansial sesuai kemampuannya. Dia mengaku mempunyai banyak fasilitas kredit pemerintah daerah yang dapat dimanfaatkan. "Manakala Pemda ingin membangun infrastruktur tapi belum teranggarkan, kami siap melayani," ujarnya. General Manager Pertamina RU IV Cilacap, Dadi Sugiana menyampaikan, Pertamina RU IV memiliki proyek perluasan dan peningkatan kapasitas kilang melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) saat ini. Dari kapasitas semula sebesar 348.000 barel per hari, ditingkatkan menjadi 400.000 barel per hari. Peningkatan kapasitas ini juga akan menekan residu ampas pengolahan minyak sebesar 20 persen. “Kapasitas produksinya memang tidak naik signifikan, tapi kualitas produknya lebih baik," ungkapnya. Menurut dia, proyek ini melanjutkan merupakan proyek strategis untuk mengantisipasi kebutuhan BBM domestik yang sekarang 50 persen masih impor. Selain RDMP PT Pertamina (Persero) memiliki dua proyek besar lainnya, yakni modifikasi kilang di Balikpapan, serta kilang minyak Balongan, dan menambah unit kilang baru di Bontang dan Tuban yang harus selesai tahun 2025. Pertamina sendiri menggandeng perusahaan Migas asal Rusia, Rosneft Oil Company, dan raksasa Migas Timur Tengah, Saudi Aramco. (nas/DIN)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: