September, Karanganyar Akan Uji Coba Belajar Mengajar Siswa Tatap Muka

September, Karanganyar Akan Uji Coba Belajar Mengajar Siswa Tatap Muka

Kegiatan belajar mengajar di salah satu SD di Karanganyar sebelum pandemi Covid-19. (RUDI HARTONO/RADAR SOLO) KARANGANYAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar akan melakukan uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka pada September mendatang. Uji coba berlangsung selama sebulan. Jika tak menemui kendala, akan dilanjutkan seterusnya. Kepala Disdikbud Karanganyar Tarsa menjelaskan, uji coba diberlakukan bagi SD dan SMP di semua wilayah tanpa terkecuali, meski sempat ada kecamatan yang terdapat kasus positif Covid-19 beberapa waktu lalu. Nantinya, peserta didik tidak masuk secara penuh. Namun, sekolah akan membuat jadwal sendiri. Peserta didik juga akan dibatasi. ”Paling nanti maksimal itu 15 orang setiap kali pertemuan. Bisa dibuat nanti dua shift, pagi dan siang. Kemudian untuk uji coba rencananya selama sebulan, sembari menunggu kondisi pemulihan,” terang Tarsa. Tarsa menambahkan, sekolah juga harus menyiapkan kelengkapan untuk menjalankan protokol pencegahan Covid-19. Mulai dari menjaga jarak tempat duduk siswa, menyediakan hand sanitizer dan thermo gun. Pihaknya juga meminta seluruh siswa maupun guru memakai masker. ”Jika uji coba tersebut berhasil, dengan catatan tidak sampai terjadi kasus Covid-19 baru, maka akan diteruskan,” jelasnya. https://radarbanyumas.co.id/kabar-baik-sekolah-di-purbalingga-bisa-tatap-muka-bupati-terpilih-dari-163-daerah-lainnya/ https://radarbanyumas.co.id/kbm-tatap-muka-di-kota-tegal-bakal-jadi-percontohan-nasional/ Bupati Karanganyar Juliyatmono, mengungkapkan meskipun pemerintah pusat sejauh ini belum menentukan kebijakan yang jelas terkait sistem pembelajaran, wacana belajar tatap muka akan dilakukan. Lantaran banyak masyarakat dan peserta didik yang mengirimkan keluhannya selama mengikuti proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). ”September kami usahakan agar semua bisa hidup pembelajarannya. Ada kejenuhan dari anak, malah banyak mereka (anak-anak,Red) yang berani dan nekat mengirim WA ke saya. Karena merasa kurang puas dalam penyampaian pembelajaran daring,” kata bupati usai webinar tantangan pembelajaran Daring di Era Covid – 19. (rud/adi/ria)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: