Mengenal Tradisi Budaya Suroan Mbrokoih CIlacap, Cerminan Rasa Syukur dan Penghormatan kepada Alam Semesta

BACA JUGA:Tari Jalungmas Cilacap, Budaya Banyumasan yang Unik!

BACA JUGA:Budaya Sakral! Kirab Kebo Bule di Keraton Solo, Malam 1 Suro

Pelaksanaan pada Malam Satu Suro

Tradisi Mbrokoih Cilacap dilaksanakan pada malam satu suro, sebuah waktu yang dianggap sakral dalam tradisi Jawa. Malam ini dipilih sebagai momentum yang tepat untuk merayakan kehidupan yang baru.

Pelaksanaan Mbrokoih Cilacap melibatkan serangkaian kegiatan keagamaan seperti tahlilan dan ngaji surat-surat pendek. Melalui doa dan bacaan suci, tradisi ini diisi dengan spiritualitas yang mendalam.

Tantangan dalam Melestarikan Mbrokoih Cilacap

Sayangnya, pelaksanaan Mbrokoih Cilacap kini semakin jarang terjadi. Hanya segelintir keluarga yang masih menjaga tradisi ini dengan sungguh-sungguh. Hal ini menantang kita semua untuk bersama-sama melestarikan kekayaan budaya ini agar tetap bersinar di masa depan.

Meskipun semakin jarang dilakukan, Mbrokoih Cilacap tetap menjadi kehormatan bagi keluarga tua dan tertua. Ini adalah bentuk penghargaan kepada generasi-generasi sebelumnya yang telah merawat dan menjaga keberlanjutan budaya ini.

BACA JUGA:Mengulik Filosofi Begalan Banyumas, Budaya yang Masih Lestari Hingga Kini

BACA JUGA:Budaya Jamasan Pusaka Museum Soegarda, Menjaga Asa Merawat Peninggalan Sejarah!

Mbrokoih Cilacap bukan sekadar tradisi budaya biasa, akan tetapi Mbrokoih Cilacap adalah budaya yang menjadi ungkapan rasa syukur orang tua yang sudah menjalankan peranya terhadap anak-anaknya. 

Semangat syukur dan kebijaksanaan yang tertanam dalam tradisi ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua. Mari bersama-sama merawat dan merayakan kekayaan budaya Cilacap melalui Mbrokoih Cilacap, sebagai bentuk penghargaan kepada nenek moyang dan cinta tanah air. (wan)

Sumber: