Mengulik Filosofi Begalan Banyumas, Budaya yang Masih Lestari Hingga Kini

Mengulik Filosofi Begalan Banyumas, Budaya yang Masih Lestari Hingga Kini

Alat-alat Begalan dalam Prosesi Pernikahan di Banyumas Bukan Sekadar Properti Biasa Tetapi Memiliki Makna yang Mendalam -Instagram @fajarpanca_photo-

RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Prose pernikahan adalah momen yang sakral dan penuh makna dalam kehidupan manusia. Setiap budaya memiliki cara unik untuk merayakan pernikahan, salah satunya tradisi Begalan Banyumas

Tradisi Begalan merupakan pertunjukkan yang dilakukan oleh dua penari, yaitu Gunareka dan Rekaguna. Gunareka merupakan sebutan bagi penari yang membawa alat-alat Begalan (Brenong Kepang), sedangkan Rekaguna merupakan sebutan bagi penari yang bertindak sebagai begal atau rampok. 

Pelaksanaan Begalan Banyumas yaitu sebelum rombongan dari Gunareka (mempelai laki-laki) memasuki tempat resepsi pernikahan, di mana ada Rekaguna yang akan mencegatnya. Kemudian keduanya beradu dialog seolah-olah terjadi pertengkaran, dan Rekaguna menanyakan maksud kedatangan Rekaguna termasuk juga menanyakan apa alat-alat yang dibawa olehnya. 

Salah satu aspek yang menarik yaitu penggunaan berbagai alat-alat Begalan yang penuh dengan makna simbolis. Alat-alat Begalan dalam prosesi pernikahan di Banyumas bukan hanya sekadar properti peralatan dapur biasa. Setiap alat tersebut penuh dengan makna yang mendalam, khususnya dalam mengajarkan pengantin tentang berbagai hal yang berguna untuk menjalankan rumah tangga. 

BACA JUGA:Asal - Usul Tradisi Begalan pada Prosesi Pernikahan di Kabupaten Banyumas

BACA JUGA:Serba-Serbi Klepon, Jajanan Tradisional yang Manis dan Gurih

Dalam artikel ini akan dibahas alat-alat yang membawa filosofi Begalan Banyumas. Terdapat 10 alat dengan berbagai makna di setiap alatnya, yaitu sebagai berikut. 

1. Wangkring / Mbatan


Wangkring atau mbatan merupakan alat yang digunakan oleh Gunareka untuk memikul brenong kepang. Wangkring ini merupakan simbol keseimbangan, yang mengajarkan kedua mempelai untuk memiliki keseimbangan rasa cinta kasih sayang. Dalam menjalankan pernikahan, diharapkan tidak ada paksaan di antara keduanya. Antara keluarga istri ataupun keluarga suami diharuskan untuk saling mendukung. 

2. Ian

Alat-alat Begalan selanjutnya yaitu Ian. Ian tersebut termasuk alat yang digunakan untuk angi nasi atau menaruh nasi saat hendak dikipasi dengan ilir. Pada tradisi Begalan, ian termasuk simbol bumi yang datar sebagai tempat untuk berpijak. 

3. Ilir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: