Pemilih Pemilu 2024 Didominasi Generasi Milenial, Rentan Terprovokasi Berita Bohong

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.DISWAY.ID - Kepala Polres PURBALINGGA AKBP Hendra Irawan mengungkapkan berbagai kerawanan dalam tahapan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, harus diantisipasi.

Dia mengatakan, propaganda firehouse atau falsehood (semburan dusta) ada pada setiap tahapan. 

"Berbagai kerawanan seperti aksi protes, ancaman, gugatan, pengerahan massa besar-besaran, dan gesekan antar pendukung, harus diantisipasi," katanya dalam Rakor Lintas Sektoral Operasi Mantap Brata dan Candi 2023 - 2024 di Aula Kraca Bungur Purbasari Pancuranmas, Jumat, 13 Oktober 2023.

BACA JUGA:Angka Stunting Puskesmas Serayu Larangan Lebih Tinggi Dari Kabupaten

Selain itu, hal yang harus diwaspadai adalah berita hoax atau berita bohong, serta ujaran kebencian baik melalui medsos maupun secara verbal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Herni Sulasti mengungkapkan, pihaknya berpesan dalam rangka pengamanan Pemilu dan Pilkada serentak tahun 2024, harus merapatkan barisan dan terus meningkatkan sinergi lintas sektoral.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purbalingga Catur Sigit Prasetyo mengungkapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 Kabupaten Purbalingga didominasi kaum milenial atau pemilih kelahiran 1981 - 1996. Yakni, sebanyak 247.145 orang atau 32 persen.

BACA JUGA:Jadi Primadona, DLH Bakal Tambah Spot Tabebuya di Jalan Bung Karno Purwokerto

Hal itu sangat rentan terprovokasi berita bohong, karena biasanya generasi Milenial itu lebih melek terhadap teknologi.

"Sehingga mungkin antisipasi kita terhadap pemilu adalah berita-berita hoaks dan sebagainya," katanya.

Apalagi dia menilai, generasi milenial dinilai lebih 'baperan' atau mudah tersinggung dalam urusan Pemilu dibandingkan generasi lainnya. 

Ditambahkan olehnya, diketahuu pemilih Pre Boomer atau kelahiran sebelum 1945 di Purbalingga ada sebanyak 3 persen.

BACA JUGA:Waspada, Gelombang Tinggi Berpeluang Terjadi di Perairan Selatan Cilacap

Baby-Boomer atau kelahiran 1946-1964 sebanyak 17 persen, Gen-Z atau kelahiran 1997-2007 sebanyak 21 persen dan Gen-X atau kelahiran 1965-1980 sebanyak 28 persen.

Sumber: