Gunakan Dana Pribadi Salurkan Air Bersih Gratis untuk Warga, Distribusikan Hingga Larut Malam
Imam Susanto, saat menyalurkan bantuan air bersih gratis untuk warga desa Karangjoho.-ADITYA/RADARMAS-
Imam "Dokmot" Susanto, Pahlawan Air Bersih di Desa Karangjoho Purbalingga
Desa Karangjoho, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga memiliki "Pahlawan" yang secara sukarela menyalurkan bantuan air bersih untuk warga, yakni Imam Susanto. Setiap hari, dia menyalurkan air bersih gratis untuk warga.
ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga
Desa Karangjoho, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga selalu mengalami kekurangan air bersih, jika musim kemarau. Warga hanya bergantung pada bantuan air bersih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga.
Hal itu membuat Imam "Dokmot" Susanto, warga desa setempat prihatin. Sebab, jika tak ada kiriman air bersih ke desanya, maka warga tak memiliki air bersih untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:Kalah di Laga Perdana, Persibangga U-17 Rekrut Pelatih Baru
Mendasari hal itu, pemilik bengkel mobil Dokmot Corner ini, kemudian berinisiatif untuk secara swadaya memberikan bantuan air bersih kepada warga Desa Karangjoho. Dia menggunakan dana pribadi untuk memberikan bantuan air bersih.
"Sejak tahun 2019 lalu, saya insiatif mencari air bersih dengan dana pribadi yang kemudian saya salurkan kepada warga," katanya kepada Radarmas, Selasa, 10 Oktober 2023.
Karena tak memiliki armada untuk mengangkut air bersih, dia meminta bantuan rekan-rekannya. Hasilnya mobil bak terbuka atau pikap yang dipasang toren atau penampung air menjadi armada untuk menyalurkan air bersih.
"Kalau air bersih saya mengambil di sumber air milik warga di desa Penolih Kecamatan Kaligondang. Di lokasi ini saya tak dipungut biaya. Sehingga, saya hanya memikirkan biaya membeli solar, untuk operasional kendaraan penyalur air bersih," jelasnya.
BACA JUGA:Rofik Salurkan Bantuan Mesin Pompa Air Konversi untuk Petani
Selain mengambil air bersih di sumber tersebut, dia juga mengambil air bersih di wilayah Kejobong. "Di Kejobong saya harus membayar Rp 10 ribu per toren dengan kapasitas 2 ribu liter," ungkapnya.
Dia menjelaskan, semua biaya penyaluran air bersih ditanggung menggunakan dana pribadi. Serta ada bantuan dari sejumlah donatur yang merupakan rekan-rekan seprofesinya. Saat menyalurkan bantuan dia banyak mendapatkan bantuan dari siswa-siswa PKL di bengkelnya.
"Pada musim kemarau ini, saya sudah tujuh pekan menyalurkan air bersih. Penyaluran air bersih saya lakukan setelah bengkel tutup hingga pukul 03.00 WIB," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: