Rofik Salurkan Bantuan Mesin Pompa Air Konversi untuk Petani

Rofik Salurkan Bantuan Mesin Pompa Air Konversi untuk Petani

Anggota Komisi VII DPR RI, H Rofik Hananto bersama perwakilan dari Dirjen Migas Kementerian ESDM dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga meninjau mesin pompa air konversi, Selasa (1010).--

PURBALINGGA-Anggota Komisi VII DPR RI, H Rofik Hananto SE bersama Kementerian ESDM, serta Pertamina menyalurkan 1000 mesin pompa air konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) kepada para petani di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen. Penyaluran bantuan mesin pompa air tersebut dilaksanakan di Balai Benih Pertanian, Purbalingga, Selasa (10/10).

Rofik menjelaskan, penyaluran bantuan mesin pompa air konversi ini akan mendukung pemerintah dalam menghemat sumberdaya alam. Pemerintah berinisiatif mengalihkan penggunaan BBM ke BBG. Program konversi BBM ke BBG ini salah satu sasarannya adalah petani. Diharapkan petani bisa merasakan dampak penghematan yang signifikan dalam penggunaan bahan bakar. "

Tahun ini ada 56 ribu bantuan mesin konversi yang disalurkan untuk petani di Indonesia. Sebanyak 1000 mesin konverter disalurkan untuk para petani di Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen. Purbalingga sendiri mendapatkan 400 unit. Ini bukan yang pertamakali. Secara keseluruhan, bantuan mesin pompa air konverter yang disalurkan untuk Purbalingga sudah mencapai sekitar 1300 unit," tuturnya.

Perwakilan dari Dirjen Migas Kementerian ESDM, Yunando mengatakan, program itu diharapkan dapat menghemat biaya bahan bakar sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Paket konversi yang diberikan berupa pompa air, konverter kit, tabung LPG 3 Kg, oli mesin, set regulator dan selang, selang hisap, selang buang, bracket, manual book dan kartu garansi mesin dan konverter kit serta tool kit.

 

BACA JUGA:1027 Rumah Tangga di Purbalingga Terima Bantuan Pasang Listrik Gratis

 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga, Mukodam menyampaikan terimakasih atas direalisasikannya program bantuan mesin konversi tersebut. 

Mukodam mengaku gembira karena sinergitas antara kementrian ESDM, Komisi VII dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga terus terjalin. "Program dan kegiatan yang dilaksanakan pada hari ini sangat bagus karena bantuan yang diberikan ini sangat menjawab kebutuhan petani dalam mengatasi persoalan pengairan," tuturnya.

Dia menambahkan, meskipun kemarau, para petani masih berupaya mengolah tanah.  Sejak Mei, Dinas Pertanian sudah melakukan sosialisasi mengantisipasi datangnya kemarau panjang. "Kami meghimbau agar lahan yang masih bisa dialiri, bisa diolah untuk menanam padi. Yang tidak memungkinkan, bisa  ganti komoditas seperti jagung, kacang, sayur mayur dan lainnya," tambahnya.(bdg/ads).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: