1027 Rumah Tangga di Purbalingga Terima Bantuan Pasang Listrik Gratis

1027 Rumah Tangga di Purbalingga Terima Bantuan Pasang Listrik Gratis

Anggota Komisi VII DPR RI, Rofik Hananto Bersama Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar, Direktur Distribusi PT PLN Persero, Adi Priyanto, Plh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Purbalingga, Mukodam pemasangan listrik--

PURBALINGGA-Sebanyak 1027 rumah tangga di Kabupaten Purbalingga mendapatkan bantuan pemasangan listrik secara gratis melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tahun 2023. Jumlah tersebut tersebar di 18 Kecamatan di Kabupaten Purbalingga. Peresmian dan penyalaan pertama program BPBL tahun 2023 di Provinsi Jawa Tengah itu dilaksanakan di Desa Cipaku Kecamatan Mrebet, Senin (9/10).

Direktur Distribusi PT PLN Persero, Adi Priyanto mengatakan, PLN berkomitmen mendukung program pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui percepatan penyediaan listrik melalui program BPBL. Program ini adalah sinergi antara Kementerian ESDM dan PLN atas inisiasi Komisi VII DPR RI dalam rangka mempercepat masyarakat pra sejahtera yang belum mampu pasang listrik secara mandiri agar bisa mendapatkan akses listrik.

Pemasangan listrik itu diberikan secara gratis dengan daya 900 VA. Dengan daya 900 VA tersebut, masyarakat penerima bantuan diharapkan akan semakin leluasa dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari menggunakan listrik. “Mereka bisa masak nasi dengan menggunakan listrik, memakai pompa air listrik dan juga mengoperasikan peralatan listrik lainnya,” tuturnya. 

Dengan menggunakan listrik, biayanya lebih murah dibandingkan menggunakan minyak atau gas. Anak-anak juga bisa belajar dengan menggunakan penerangan listrik. “Diharapkan pada tahun 2024 nanti, tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki akses listrik. Ini sebagai bukti kehadiran Negara  dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.

Dia menjelaskan, pada tahun 2022 program BPBL ini ditargetkan menyasar 80.000 rumah tangga dari seluruh wilayah Indonesia. Realisasi program ini melampaui target dan terealisasi sebanyak 80.183 rumah tangga. Pada tahun 2023, pemerintah menargetkan sebanyak 125.000 rumah tangga sasaran, termasuk sebanyak 15 ribu rumah tangga di Jawa Tengah. 

Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Wanhar menyampaikan, hingga Juni 2023, Rasio Elektrifikasi (RE) nasional mencapai 00,70 persen. Hingga saat ini masih terdapat 0,30 persen rumah tangga belum berlistrik yang sebagian besar tersebar di wilayah terpencil khususnya daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T).  “Meskipun tinggal 0,3 persen namun ini cukup challenging  karena lokasinya ada yang di pinggir laut, di gunung, di seberang sungai dan lainnya. Ini menjadi tantangan pemerintah untuk mengupayakan agar akses listrik bisa menjangkau ke seluruh pelosok Nusantara, ke semua warga,” tambahnya.

Anggota DPR RI H Rofik Hananto SE dalam acara itu mengatakan, saat ini masih banyak rumah tangga miskin yang belum mendapatkan akses listrik, meskipun di depan rumahnya ada kabel dan tiang listrik. Padahal, salah satu parameter daerah dianggap miskin adalah belum adanya akses listrik. “Negara hadir untuk melistriki masyarakat yang belum berlistrik. Karena saat ini masih banyak masyarakat yang belum berlistrik. Kalau disuruh pasang listrik secara mandiri mereka keberatan karena katanya mahal,” tutur Rofik.

PLH Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Purbalingga, Mukodam menyampaikan terimakasih atas kehadiran program BPBL ini di Purbalingga. Dengan program ini, diharapkan tidak ada lagi warga yang melakukan levering atau sambung menyambung kabel dari rumah ke rumah. Disamping membahayakan, hal ini juga bertentangan dengan hukum. Dia berharap, BPBL ini bisa mengentaskan kemiskinan di Purbalingga. “Kepada penerima program, saya berpesan agar tetap menggunakan listrik secara cermat dan bijak,” tambahnya.

Salah satu penerima manfaat Program BPBL, salim Sulaiman mengatakan, karena penghasilannya yang terbatas, dirinya tidak bisa melakukan pemasangan listrik secara mandiri. Selama ini, dia menyalur listrik dari rumah orangtuanya. Salim mengaku sangat berterimakasih atas bantuan pasang listrik gratis itu. Dia berharap, setelah mendapat bantuan pemasangan listrik, ia bisa membuka usaha membuat kue. (bdg/ads) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: